MikulNews.com – Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) telah melaporkan bahwa jumlah korban tewas akibat banjir dan tanah longsor di Gintung, Cipongkor, Bandung Barat, Jawa Barat, kini bertambah menjadi empat orang. Agus Basori, Staf Biro Humas Basarnas, menyatakan bahwa tim penyelamat berhasil menemukan satu korban perempuan dewasa pada Selasa petang lalu, sehingga total korban yang ditemukan menjadi empat orang hingga saat ini.
Menurut Agus, jasad korban ditemukan tertimbun material banjir dan longsor di area yang sama dengan penemuan tiga korban sebelumnya, yakni di sektor A. “Keempat jasad korban hari ini sudah dievakuasi ke RSUD Cililin untuk identifikasi lebih lanjut oleh tim ahli DVI dan Inafis Kepolisian Daerah Jawa Barat,” ujarnya di Jakarta, Rabu, 27 Maret 2024. Meskipun masih ada enam orang yang dilaporkan hilang, proses pencarian akan dilanjutkan pada pagi ini oleh tim SAR gabungan, termasuk Basarnas, TNI-Polri, Tagana, dan sukarelawan.
Meski menghadapi kendala akses ke lokasi yang sulit, Agus menyatakan optimisme bahwa korban yang masih hilang dapat ditemukan dalam operasi pencarian hari ketiga ini. Basarnas telah menambah personel dari divisi Basarnas Special Group (BSG) untuk memperkuat tim SAR gabungan di lokasi kejadian. Divisi BSG merupakan unit elit yang terlatih dan berkualifikasi tinggi dalam bidang pencarian dan pertolongan di kondisi ekstrem.
Sebelumnya, Kantor SAR Bandung menerima laporan tentang 10 warga yang hilang setelah bencana banjir dan tanah longsor pada Minggu lalu. Akibat bencana tersebut, sekitar 400 jiwa warga Gintung, Cipongkor, Bandung Barat, mengungsi ke posko darurat dan rumah-rumah kerabat yang lebih aman. Dua pengungsi harus dirawat intensif di puskesmas setempat karena luka akibat serpihan material longsor. Selain itu, puluhan rumah dan fasilitas umum mengalami kerusakan, dengan 25 rumah mengalami rusak berat dan satu rumah terancam ambruk.
Pemerintah Kabupaten Bandung Barat telah menetapkan status tanggap darurat bencana tanah longsor selama 14 hari, mulai 25 Maret hingga 14 April 2024, sebagai respons atas situasi yang terjadi. Langkah tanggap darurat yang diambil oleh Pemerintah Kabupaten Bandung Barat bertujuan untuk memastikan koordinasi yang efektif dalam upaya penanganan dan pemulihan pasca-bencana, serta memberikan bantuan yang tepat dan segera kepada para korban yang membutuhkan.
Di tengah tantangan aksesibilitas dan medan yang sulit, upaya ini juga menegaskan komitmen pemerintah dalam melindungi dan memberikan perlindungan kepada masyarakat yang terdampak, serta menekankan pentingnya kolaborasi antarinstansi dan partisipasi aktif dari berbagai pihak untuk mengurangi risiko dan dampak bencana di masa depan.
Baca juga: Banjir di Kota Semarang: BPBD Beri Tanggapan dan Koordinasi Darurat
Sumber: Tempo.