Mikulnews.com – Arab Saudi resmi melarang anak-anak untuk mengikuti ibadah haji 2025. Kebijakan ini diumumkan oleh Kementerian Haji dan Umrah Saudi dengan alasan keselamatan akibat tingginya kepadatan jemaah. Langkah ini diambil untuk mengurangi risiko yang dapat membahayakan anak-anak selama berlangsungnya rangkaian ibadah di tanah suci.
Dalam pernyataan resminya, Kementerian Haji dan Umrah menegaskan bahwa keputusan tersebut bertujuan untuk memastikan kesejahteraan jemaah, terutama anak-anak, yang rentan terhadap kondisi padat dan situasi darurat selama haji. “Langkah ini diambil untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan anak-anak serta mengurangi potensi bahaya selama haji,” ujar perwakilan kementerian, dikutip pada Jumat (14/2/2025).
Langkah Arab Saudi dalam Meningkatkan Keamanan Haji
Selain menerapkan larangan bagi anak-anak, pemerintah Saudi juga mengambil berbagai langkah guna meningkatkan keamanan jemaah. Beberapa upaya yang dilakukan meliputi kampanye kesadaran keselamatan, penggunaan sistem teknologi canggih untuk mengatur pergerakan jemaah di lokasi suci, serta modernisasi infrastruktur perkemahan tenda dan jalur pejalan kaki.
Tidak hanya itu, pemerintah Arab Saudi juga memberikan prioritas bagi jemaah yang baru pertama kali menunaikan ibadah haji. Kebijakan ini bertujuan agar lebih banyak umat Muslim yang memiliki kesempatan menunaikan rukun Islam kelima. Berdasarkan perhitungan kalender Islam, musim haji 2025 diperkirakan akan berlangsung pada 4-6 Juni.
Revisi Kebijakan Visa demi Mengurangi Kepadatan
Dalam upaya lain untuk mengendalikan kepadatan, Arab Saudi juga melakukan perubahan kebijakan visa bagi sejumlah negara. Sejak 1 Februari 2025, individu dari 14 negara, termasuk Indonesia, hanya bisa mengajukan visa sekali masuk dengan masa berlaku maksimal 30 hari. Negara-negara yang terdampak kebijakan ini meliputi Aljazair, Bangladesh, Mesir, Ethiopia, India, Irak, Yordania, Maroko, Nigeria, Pakistan, Sudan, Tunisia, dan Yaman.
Keputusan ini diambil setelah ditemukannya kasus di mana pemegang visa masuk ganda menyalahgunakan izin mereka untuk menunaikan ibadah haji 2025 ini tanpa registrasi resmi. Untuk mencegah hal serupa, pemerintah Saudi juga menangguhkan penerbitan visa sekali masuk selama satu tahun bagi keperluan wisata, bisnis, dan kunjungan keluarga dari negara-negara yang terdampak.
Fokus pada Keselamatan dan Kelancaran Haji
Arab Saudi terus berupaya meningkatkan kualitas penyelenggaraan haji agar ibadah dapat berjalan lebih lancar dan aman. Dengan berbagai kebijakan baru yang diterapkan, pemerintah berharap dapat mengurangi potensi risiko selama ibadah berlangsung, sekaligus memberikan pengalaman lebih baik bagi jemaah.
Keputusan melarang anak-anak mengikuti Ibadah Haji 2025 serta pembatasan visa menjadi langkah strategis dalam mengelola jumlah jemaah yang membludak setiap tahunnya. Meski kebijakan ini menuai beragam tanggapan, Arab Saudi menegaskan bahwa keselamatan dan kenyamanan jemaah tetap menjadi prioritas utama.