Mikulnews.com – Industri film animasi Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Tak hanya sukses dari sisi kreativitas dan produksi, film-film animasi lokal kini mampu bersaing di pasar nasional bahkan regional. Salah satu pencapaian terbaru datang dari film Jumbo yang berhasil mencetak sejarah di jajaran box office Indonesia.
Film Jumbo, yang mulai tayang pada 31 Maret 2025, mencatatkan angka fantastis dalam waktu kurang dari tiga minggu. Hingga hari ke-19 penayangan, film ini telah ditonton lebih dari lima juta orang di seluruh Indonesia. Capaian ini tidak hanya menjadikan Jumbo sebagai film animasi terlaris di tanah air, namun juga memecahkan rekor sebagai film animasi dengan jumlah penonton terbanyak se-Asia Tenggara sepanjang masa.
Disutradarai oleh Ryan Adriandhy dan diproduksi sepenuhnya oleh talenta lokal, Jumbo membuktikan bahwa karya anak bangsa mampu bersaing di tengah dominasi film asing. Film ini juga menandai tonggak penting dalam sejarah animasi Indonesia, khususnya dalam pencapaian komersial.
Sebelum Jumbo, beberapa film animasi lokal telah lebih dulu mencatat prestasi di layar lebar. Salah satunya adalah Si Juki The Movie: Panitia Hari Akhir yang dirilis pada 2017. Film ini menceritakan petualangan tokoh komik Si Juki dalam menyelamatkan Indonesia dari ancaman meteor. Dengan gaya humor khas dan pesan moral kuat, film ini menarik lebih dari 642 ribu penonton. Keberhasilannya turut didukung oleh kerja sama antara kreator Faza Meonk dan Falcon Pictures.
Lalu ada Nussa: The Movie, yang tayang perdana pada 14 Oktober 2021. Film adaptasi dari serial animasi Nussa ini menampilkan kisah inspiratif Nussa dan adiknya, Rarra, dalam balutan nilai-nilai keluarga dan keislaman. Karya kolaborasi antara studio The Little Giantz dan Visinema Pictures ini berhasil mencuri perhatian lebih dari 150 ribu penonton dalam bulan pertama penayangannya.
Tak berhenti sampai di situ, pada 27 Juni 2024, film Si Juki The Movie: Harta Pulau Monyet turut hadir memperkaya deretan animasi lokal. Sekuel ini kembali menghadirkan petualangan Si Juki, kali ini dalam misi pencarian harta karun di sebuah pulau misterius. Dengan perpaduan komedi, fantasi, dan pesan persahabatan, film ini berhasil menjangkau lebih dari 344 ribu penonton hanya dalam 22 hari penayangan.
Deretan film ini membuktikan bahwa minat masyarakat terhadap karya animasi dalam negeri terus meningkat. Keberhasilan mereka tidak hanya dilihat dari jumlah penonton, tetapi juga dari kemampuan menyampaikan cerita yang relevan dan berkualitas.
Melalui pencapaian ini, industri animasi Indonesia menunjukkan potensi besar untuk terus berkembang. Dengan dukungan sumber daya manusia yang mumpuni dan inovasi teknologi yang terus diperbarui, tidak tertutup kemungkinan film animasi lokal akan semakin sering menembus pasar internasional di masa mendatang.