Mikulnews.com – Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, meminta seluruh kepala daerah dari partainya di Sumatera Utara agar memberi perhatian serius terhadap kartu kuning yang diterima kawasan Geopark Kaldera Toba dari UNESCO. Seruan ini disampaikan dalam bentuk surat kepada Masinton Pasaribu, Bupati Tapanuli Tengah sekaligus kader PDIP, saat penutupan pembekalan kepala dan wakil kepala daerah hasil Pilkada 2024 di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, pada Minggu (18/5).
Masinton menjelaskan bahwa Megawati menggarisbawahi pentingnya peran kepala daerah PDIP dalam menjaga kelestarian Geopark Kaldera Toba. Ia menyampaikan, pesan tersebut menekankan agar pengelolaan kawasan geopark dilakukan sesuai standar internasional yang telah ditetapkan oleh UNESCO.
“Pesan Ibu Megawati jelas, PDIP dan kepala daerah PDIP di Sumatera Utara diminta memperjuangkan keberlanjutan pengelolaan Geopark Kaldera Toba. Bukan hanya secara fisik, tapi juga secara sosial dan budaya,” ujar Masinton kepada media.
Menurutnya, peringatan dari UNESCO tidak bisa dianggap sepele. Oleh karena itu, ia mendorong adanya koordinasi lintas sektor, mulai dari pemerintah daerah setempat, pemerintah provinsi, hingga kementerian terkait di tingkat pusat, terutama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Koordinasi tersebut, lanjut Masinton, bertujuan untuk menyusun dan menerapkan standar perlindungan serta pelestarian kawasan Geopark Kaldera Toba. Ia menyebutkan bahwa pemerintah kabupaten yang wilayahnya termasuk dalam kawasan geopark harus terlibat aktif dan menunjukkan komitmen.
Salah satu contohnya adalah Oloan Nababan, Bupati Humbang Hasundutan, yang telah menyatakan kesiapannya untuk menindaklanjuti arahan Megawati. Humbang Hasundutan merupakan salah satu daerah yang berada di dalam kawasan Kaldera Toba.
Megawati juga menekankan perlunya pelibatan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan terkait geopark. Ia menilai, partisipasi masyarakat merupakan bagian penting dalam mewujudkan pengelolaan yang berkelanjutan dan tidak hanya terfokus pada pembangunan fisik semata.
“Geopark harus dikelola dengan menghormati nilai-nilai budaya lokal, sekaligus tetap menjaga keanekaragaman hayati dan kelestarian lingkungan,” imbuh Masinton.
Selain itu, Megawati juga mengingatkan pentingnya menjaga kawasan pesisir di sekitar Danau Toba. Ia mengusulkan penanaman mangrove sebagai salah satu langkah pelestarian yang dapat memperkuat ekosistem dan menjaga garis pantai dari kerusakan.
“Bu Mega mengajak seluruh pihak untuk memuliakan warisan bumi, menghormati keragaman budaya, dan menjadikan masyarakat sebagai bagian dari pembangunan,” terang Masinton.
Sebagaimana diketahui, UNESCO memberikan kartu kuning kepada Geopark Kaldera Toba dalam rapat tahunan UNESCO Global Geopark di Maroko, pada 4–5 September 2023. Kartu kuning tersebut menjadi peringatan karena beberapa kriteria internasional dinilai belum dipenuhi oleh badan pengelola geopark.
Selain Kaldera Toba, sejumlah geopark lain juga mendapat peringatan serupa, seperti Gua Zhijindong di Tiongkok, Taman Nasional Regional Luberon di Prancis, Madonie di Italia, serta Colca y Volcanes de Andagua di Peru.
Dengan adanya peringatan tersebut, diharapkan langkah konkret segera diambil oleh para kepala daerah, terutama dari unsur PDIP di Sumatera Utara, guna menghindari degradasi status Geopark Kaldera Toba dari UNESCO.