Mikulnews.com – Vitamin D memiliki peran krusial dalam menjaga kesehatan tubuh, terutama untuk memperkuat tulang dan gigi. Meski begitu, banyak orang tidak menyadari bahwa dirinya mungkin mengalami kekurangan vitamin D. Hal ini disebabkan karena gejala kekurangan vitamin ini sering kali samar, bahkan tidak muncul sama sekali.
Kondisi ini kerap tidak terdeteksi karena beberapa gejalanya mirip dengan penyakit lain. Tanpa pemeriksaan kadar vitamin D dalam darah, seseorang sulit mengetahui status vitamin D dalam tubuhnya.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan kekurangan vitamin D. Paparan sinar matahari yang minim, asupan makanan yang rendah kandungan vitamin D, gangguan penyerapan di usus, hingga pengaruh obat-obatan tertentu bisa menjadi penyebab. Selain itu, kondisi medis seperti obesitas atau penurunan berat badan drastis juga berkontribusi terhadap defisiensi vitamin D.
Dalam jangka panjang, kekurangan vitamin D dapat memicu sejumlah masalah kesehatan serius. Risiko osteoporosis meningkat karena kepadatan tulang menurun. Otot pun menjadi lemah, rambut rontok lebih parah, serta tubuh terasa lelah dan lesu terus-menerus.
Menurut keterangan dari seorang pakar farmasi dari Universitas Gadjah Mada, kebutuhan harian vitamin D berbeda tergantung usia. Anak-anak dan orang dewasa memerlukan sekitar 600 IU (15 mikrogram) per hari, sementara lansia dianjurkan mengonsumsi hingga 800 IU (20 mikrogram). Adapun batas aman maksimal untuk orang dewasa adalah 4.000 IU per hari.
Untuk mengetahui apakah seseorang kekurangan vitamin D, diperlukan tes darah yang mengukur kadar 25-hidroksi vitamin D. Pemeriksaan ini sangat disarankan terutama bila tubuh menunjukkan sejumlah tanda yang mengarah pada defisiensi vitamin D.
Berikut beberapa gejala umum yang patut diwaspadai:
1. Mudah merasa lelah
Orang yang kekurangan vitamin D cenderung lebih cepat merasa lelah, bahkan setelah istirahat cukup. Meski penyebab pastinya belum diketahui secara jelas, para ahli menyarankan konsumsi suplemen vitamin D untuk membantu mengurangi rasa lelah.
2. Rentan terhadap infeksi
Vitamin D berperan dalam menjaga sistem imun. Jika kadarnya rendah, tubuh menjadi lebih mudah terserang penyakit, termasuk infeksi virus. Studi menunjukkan, pasien di ruang perawatan intensif yang mengalami kekurangan vitamin D cenderung memiliki tingkat keparahan penyakit yang lebih tinggi.
3. Nyeri punggung bawah
Kekurangan vitamin D juga dikaitkan dengan keluhan nyeri di bagian punggung bawah. Hal ini bisa terjadi akibat melemahnya otot yang menopang tulang belakang, sehingga menimbulkan ketegangan otot dan rasa nyeri.
Mengingat gejala yang kerap tidak disadari, penting bagi masyarakat untuk lebih memperhatikan pola makan, paparan sinar matahari, dan bila perlu, melakukan pemeriksaan laboratorium. Suplemen vitamin D bisa menjadi solusi, namun tetap harus sesuai dosis yang direkomendasikan oleh tenaga medis.
Langkah pencegahan dan deteksi dini sangat penting untuk menghindari komplikasi kesehatan yang lebih serius akibat defisiensi vitamin D.