JAKARTA, MikulNews — Film “Run Hide Fight” yang dirilis pada tahun 2020 mendapat perhatian publik karena mengangkat tema kekerasan di sekolah dengan latar belakang penembakan massal. Film ini mengisahkan perjuangan seorang siswi SMA bernama Zoe (Isabel May) yang berusaha melawan sekawanan pelaku kekerasan dalam sebuah insiden tragis di sekolahnya.
“Run Hide Fight” disutradarai oleh Kyle Rankin yang berhasil membangun ketegangan sepanjang film dengan beberapa adegan menegangkan yang mampu menghadirkan sensasi thriller bagi penonton, meskipun beberapa kritik menilai ceritanya kurang realistis.
Dalam ulasan di Rotten Tomatoes, film ini dinilai sebagai “solid piece of entertainment” dengan skor 3 dari 5, di mana sutradara mampu mengatur ketegangan dengan baik (dikutip dari Rotten Tomatoes).
Sementara itu, Variety memberikan kritik pedas atas film tersebut yang dianggap “wildly misjudged” karena memperlihatkan bagaimana seorang pahlawan ala Katniss Everdeen muncul di tengah krisis penembakan di sekolah ala Columbine.
Kritikus dari Variety, Guy Lodge, menyebut hasil film ini “deeply unpleasant and irresponsible” (dikutip dari Variety.com).
Film ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran realistis akan tragedi penembakan massal di sekolah yang sering terjadi di Amerika Serikat, serta memperlihatkan bagaimana korban berusaha bertahan hidup.
Namun film ini juga menuai kontroversi karena penggambaran kekerasan yang intens dan dianggap politis.
Common Sense Media menyebut cerita ini memperlihatkan kekerasan sering terjadi dan intensitas yang tinggi, sehingga kurang cocok untuk penonton muda (dikutip dari Common Sense Media).
Isabel May sebagai pemeran utama “Zoe” tampil menonjol dengan peran yang menuntut ketahanan mental dan fisik dalam menghadapi sekelompok remaja yang merencanakan pembantaian massal untuk mencari ketenaran mereka sendiri.
“Ini bukan hanya tentang bertahan hidup, tapi juga melawan ketidakadilan dan kegelapan yang menghantui kita,” ujar salah satu ulasan pengguna di IMDb mengenang perannya (dikutip dari IMDb).
Film berdurasi sekitar 1 jam 40 menit ini menghadirkan ketegangan yang cukup untuk membuat penonton terus terpaku pada layar, dengan plot yang cukup kompleks tentang strategi bertahan hidup, kerjasama, dan penentangan terhadap kekerasan.
Dengan tema yang sensitif dan kuat, “Run Hide Fight” memicu diskusi luas mengenai bagaimana media menggambarkan kekerasan di sekolah dan dampaknya pada masyarakat.
Meski kontroversial, film ini berhasil menyampaikan pesan tentang pentingnya keberanian dan perjuangan dalam menghadapi situasi berbahaya.
Secara keseluruhan, “Run Hide Fight” menjadi tontonan yang menantang dan mengajak refleksi dalam konteks masalah sosial kekerasan di kalangan pelajar yang masih menjadi momok serius hingga kini.
Kata kunci film “Run Hide Fight” muncul berulang kali dalam diskusi masyarakat serta kritik tentang bagaimana penceritaan dan penggarapan film tersebut di berbagai media internasional.