Site icon Mikulnews.com

KLB Campak Sumenep 2025: 2035 Kasus dan Langkah Imunisasi MR

KLB Campak

KLB Campak

MikulNews — Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, saat ini berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB) campak dengan sebanyak 2.035 kasus terkonfirmasi sejak Januari hingga Agustus 2025. Dari kasus tersebut, 17 anak dilaporkan meninggal dunia, mayoritas belum pernah mendapatkan imunisasi MR (Measles Rubella).

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, “Kami sudah mengirimkan vaksin MR untuk percepatan imunisasi di wilayah Sumenep agar penyebaran campak bisa segera dikendalikan,” dikutip dari Kilasjatim.com. Penularan campak yang begitu masif terjadi di 26 kecamatan di Sumenep, memicu dikeluarkannya status KLB oleh Dinas Kesehatan setempat.

Dinas Kesehatan Sumenep mencatat, rendahnya cakupan imunisasi menjadi faktor utama meningkatnya kasus campak. Kepala Dinas Kesehatan Sumenep menyampaikan, “Mayoritas pasien yang meninggal belum pernah mendapatkan imunisasi MR sehingga mereka rentan terhadap infeksi campak,” seperti dilaporkan Detik.com. Pihaknya sedang melakukan kampanye imunisasi di berbagai kecamatan serta melakukan penanganan medis intensif kepada pasien yang terjangkit.

KLB campak ini menjadi peringatan serius tentang pentingnya imunisasi bagi anak-anak dan bahaya penularan penyakit campak yang cepat menyebar melalui udara, terutama pada anak usia balita. Penyebaran dengan cepat memaksa pemerintah daerah dan tenaga kesehatan untuk meningkatkan upaya vaksinasi guna mencegah kematian lebih lanjut.

Baca juga: Manfaat Timun Suri untuk Kesehatan, Hidrasi, dan Imun Tubuh

Fenomena KLB campak di Sumenep juga menyoroti tantangan dalam pelaksanaan program imunisasi di daerah-daerah terpencil dan miskin informasi. Menurut sumber Facebook kumparanMOM, hingga Agustus 2025, kasus campak sudah mencapai angka 2.035 dengan 17 kematian yang dapat diprediksi akan bertambah jika imunisasi tidak segera diperluas.

Pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat agar membawa anak-anaknya mendapatkan vaksin MR disampaikan oleh tenaga kesehatan setempat, “Kami mengimbau seluruh orang tua agar segera membawa anaknya ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan imunisasi lengkap sesuai jadwal,” ungkap seorang petugas medis, laporan Prudensi.com menguatkan fakta ini.

KLB campak ini sebagai pengingat bahwa imunisasi adalah garis pertahanan utama terhadap wabah penyakit menular, dan penanganan cepat serta tepat sangat dibutuhkan agar kondisi tidak memburuk, apalagi dengan jumlah kasus yang sudah mencapai ribuan dan korban meninggal yang tragis. Pemerintah daerah terus berupaya maksimal untuk mengendalikan wabah ini di tengah tantangan geografis dan sosial yang ada.

Author

Exit mobile version