JAKARTA, MikulNews — Ribuan pengemudi ojek online (ojol) mengantarkan mobil jenazah Affan Kurniawan, pengemudi ojol yang tewas terlindas kendaraan taktis Brimob, menuju tempat pemakaman di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, Jumat (29/8/2025). Aksi solidaritas ini menjadi bentuk penghormatan terakhir dari rekan-rekan sesama pengemudi ojol kepada Affan.
Jenazah Affan Kurniawan (21 tahun) diiringi oleh ratusan bahkan ribuan pengemudi ojol yang melakukan konvoi sepanjang perjalanan menuju pemakaman. Menurut pengamatan Tribunnews, Kapolda Metro Jaya dan Pangdam turut hadir melayat ke makam Affan, yang dianggap sebagai tulang punggung keluarga. Momen ini juga diwarnai isak tangis dari keluarga dan komunitas ojol yang merasa kehilangan.
Pemilik kontrakan tempat Affan tinggal, Muri, menyatakan, “Affan merupakan tulang punggung keluarga dan sangat dikenal sebagai pribadi yang pekerja keras,” seperti diberitakan Kompas.com. Affan yang baru berusia 21 tahun memang bekerja keras demi menghidupi keluarganya melalui profesi sebagai pengemudi ojek daring.
Insiden meninggalnya Affan ini memicu reaksi keras dari komunitas pengemudi ojol. Ribuan ojol yang hadir menunjukkan solidaritas luar biasa, mereka tampak mengenakan jaket dan atribut ojol sebagai tanda penghormatan. “Kami semua di sini untuk mengantarkan Affan dengan penghormatan terakhir, sebagai bentuk rasa duka dan solidaritas,” ujar seorang pengemudi ojol yang ditemui BBC Indonesia.
Kasus kecelakaan yang menimpa Affan juga mendapatkan perhatian dari aparat kepolisian. Saat acara pemakaman, Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri di hadapan para pengemudi ojol mendapat teriakan dan tuntutan dari massa terkait kejadian yang menimpa Affan. Hal tersebut menandakan ketegangan dan harapan keadilan dari komunitas ojol atas insiden tersebut.
Pengantaran jenazah yang dilakukan oleh ribuan pengemudi ojol ini menjadi sebuah momentum penting untuk mengangkat isu keselamatan kerja dan perlindungan bagi pengemudi ojol yang selama ini rentan mengalami kecelakaan dan perlakuan tidak adil. “Kami berharap perhatian pemerintah lebih meningkat terhadap keamanan dan hak-hak pengemudi ojol,” ungkap salah satu koordinator pengemudi ojol, seperti dilaporkan oleh Tribunnews.
Peristiwa ini meninggalkan duka mendalam sekaligus menimbulkan berbagai tuntutan perubahan dari komunitas pengemudi ojek daring. Diharapkan kasus Affan Kurniawan dapat menjadi titik tolak perbaikan sistem dan perlindungan bagi para pekerja di sektor transportasi online.
Jumlah tepat pengemudi ojol yang mengantar jenazah tidak tercatat secara resmi, namun kehadiran mereka yang memadati jalan menuju TPU Karet Bivak memperlihatkan betapa besar penghormatan dan solidaritas yang diberikan. Biasanya, aksi semacam ini juga menjadi pengingat bagi pemerintah dan masyarakat untuk lebih memperhatikan keselamatan para pekerja ojek daring di ibu kota.
Ribuan pengemudi ojol termasuk keluarga, sahabat, dan anggota komunitas menutup perjalanan terakhir Affan dengan penuh haru dan doa. Semoga ke depan keamanan serta hak para pengemudi ojol dapat lebih terjamin dan mereka mendapatkan penghargaan yang layak atas kontribusi mereka dalam mobilitas masyarakat urban di Indonesia.