JAKARTA, MikulNews — Aksi demonstrasi di berbagai kota di Indonesia berujung pada penjarahan dan kerusakan fasilitas umum, memicu respons dari berbagai pihak. Beberapa rumah pejabat negara menjadi sasaran aksi pengerusakan dan penjarahan setelah demonstrasi yang berlangsung sejak Sabtu sore hingga Minggu dini hari.
Rentetan aksi unjuk rasa yang berujung anarkis ini menjadi sorotan utama dalam beberapa hari terakhir. Massa melakukan pembakaran kantor polisi, halte TransJakarta, gedung DPRD, serta penjarahan di kediaman sejumlah anggota DPR dan bahkan seorang menteri keuangan. Peristiwa penjarahan akibat demo ini mengundang reaksi keras dari berbagai kalangan, termasuk YouTuber Jerome Polin.
YouTuber Jerome Polin melalui akun Instagramnya mengingatkan masyarakat agar menyampaikan aspirasi tanpa melakukan penjarahan. “Bantu ingatkan semuanya, jangan pada ngejarah. Rakyat lagi susah, yang punya usaha juga banyak yang mati-matian buat bertahan. Di sana, juga ada pegawai yang bergantung hidup dari sana,” tulis Jerome Polin. Ia juga menambahkan bahwa penjarahan dapat berdampak buruk pada perekonomian nasional.
Di Kediri, demonstrasi berujung anarkis menyebabkan pembakaran mobil dan penjarahan di museum. Polisi telah mengamankan ratusan pemuda yang diduga terlibat dalam penjarahan saat demo anarkis pada Sabtu malam, sebagian dari mereka masih di bawah umur. “Jika alat bukti cukup, 123 anak akan dilakukan proses penyidikan tindak pidana,” ujar Bram seperti dikutip dari Radar Kediri.
Aksi pengerusakan juga terjadi di rumah anggota DPR Sahroni, yang dipenuhi coretan, serta rumah Wakil Ketua Komisi VI DPR Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio, di mana massa menjarah perabotan rumah tangga hingga barang elektronik. Kondisi ini menambah daftar panjang dampak negatif dari demonstrasi yang seharusnya menjadi wadah penyampaian aspirasi secara damai.
Pasar keuangan Indonesia turut merasakan dampak dari aksi demo ini. Kekhawatiran membayangi perdagangan hari ini di tengah seruan aksi demo lanjutan pada 1-5 September 2025. Sentimen demo dinilai memiliki dampak besar terhadap pergerakan negatif pasar keuangan.
Situasi ini memerlukan perhatian serius dari semua pihak. Masyarakat diharapkan dapat menyampaikan aspirasi dengan cara yang lebih konstruktif dan tidak merugikan orang lain. Pemerintah dan aparat keamanan juga diharapkan dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mencegah aksi anarkis dan penjarahan akibat demo terulang kembali di masa depan. Demonstrasi yang awalnya bertujuan menyampaikan aspirasi berubah menjadi tindakan kriminal yang merugikan banyak pihak.