Site icon Mikulnews.com

Gas Air Mata Serang Kampus Unpas dan Unisba Bandung, 12 Mahasiswa Pingsan

Gas Air Mata Serang Kampus Unpas dan Unisba Bandung, 12 Mahasiswa Pingsan

Gas Air Mata Serang Kampus Unpas dan Unisba Bandung, 12 Mahasiswa Pingsan

BANDUNG, MikulNews — Kepanikan melanda kawasan Jalan Tamansari, Kota Bandung, pada 2 September 2025, ketika aparat kepolisian melepaskan tembakan gas air mata dan peluru karet, menyebabkan setidaknya dua belas orang pingsan. Insiden yang terjadi di sekitar kampus Universitas Pasundan (Unpas) dan Universitas Islam Bandung (Unisba) ini dipicu oleh dugaan pemblokiran jalan yang dilakukan oleh massa dan mahasiswa.

Menurut saksi mata yang dilaporkan oleh CNN Indonesia, kericuhan tersebut berlangsung di Tamansari, Bandung, ketika pihak berwenang menggunakan tindakan represif untuk membuka akses jalan yang telah diblokade. Pihak kepolisian mengklaim bahwa penggunaan gas air mata merupakan bagian dari prosedur pengendalian kerusuhan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Rektor Universitas Islam Bandung, Prof. A Harits Nu’man, menyatakan kepada DetikNews bahwa aksi yang berujung pada bentrokan ini timbul akibat keberadaan sekelompok massa yang secara sengaja memblokade Jalan Tamansari. Pernyataan ini mengindikasikan pandangan pihak kampus bahwa kerusuhan diprovokasi oleh individu atau kelompok yang tidak bertanggung jawab.

Sebuah video yang beredar luas di media sosial memperlihatkan gabungan aparat kepolisian menembakkan gas air mata langsung ke area kampus Unpas di Jalan Tamansari, sebuah tindakan yang menuai kritik keras. Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bandung, seperti dikutip dari Radar Jogja, menyuarakan keprihatinannya dengan menyatakan, “Negara harus tahu batas dalam menggunakan kekuatan, apalagi di wilayah pendidikan dan akademisi.” Ini adalah pernyataan yang sangat penting mengingat dampak penggunaan kekuatan di area pembelajaran.

Kronologi kejadian, menurut laporan Tempo, berawal dari upaya polisi untuk membubarkan kerumunan yang memblokir Jalan Tamansari. Namun, respons dari massa tersebut justru escalate menjadi bentrokan yang menciptakan suasana mencekam di sekitar lingkungan kampus yang seharusnya steril dari kekerasan.

Lingkungan pendidikan di Bandung kini menjadi sorotan publik menyusul insiden di Jalan Tamansari, yang melibatkan penggunaan gas air mata di dekat area kampus Unpas dan Unisba. Banyak mahasiswa serta warga sekitar yang mengungkapkan keprihatinan mendalam mereka atas tindakan aparat yang dinilai berlebihan, terutama dalam penggunaan gas air mata yang berdampak luas.

Hingga kini, puluhan orang dilaporkan masih dalam kondisi tidak stabil akibat paparan gas air mata, sementara aparat kepolisian terus memperketat penjagaan di lokasi guna mencegah terulangnya kericuhan. Pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan menunggu perkembangan penanganan lebih lanjut.

Situasi ketegangan yang terjadi di Bandung, khususnya di titik-titik yang sering menjadi lokasi aksi massa, menimbulkan kekhawatiran akan stabilitas dan keamanan. Harapan besar tertuju pada pihak berwenang agar dapat mengedepankan pendekatan persuasif demi menciptakan kembali suasana yang kondusif tanpa menambah jumlah korban.

Peristiwa kericuhan di Jalan Tamansari Bandung ini menjadi perhatian serius bagi seluruh lapisan masyarakat, mengingat efeknya yang signifikan terhadap tatanan keamanan dan ketertiban umum di sekitar kawasan kampus dan seluruh wilayah Kota Bandung.

Author

Exit mobile version