JAKARTA, MikulNews — Tubuh manusia memiliki batas kapasitas dalam menampung alkohol, melampaui titik ini dapat memicu keracunan yang mengancam nyawa.
“Tubuh sudah tidak bisa lagi menampung banyaknya alkohol yang masuk sehingga terjadi keracunan yang membahayakan nyawa,” ujar seorang dokter dari Ciputra Hospital, mengutip informasi dari Ciputra Hospital. Kondisi keracunan alkohol ini berpotensi menyebabkan kegagalan fungsi organ vital dan bahkan berujung pada kematian.
Berbagai pakar kesehatan sepakat bahwa dampak negatif minuman beralkohol jauh melampaui manfaat apa pun, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan dalam jangka waktu yang lama.
Situs kesehatan KlikDokter menyoroti bahwa penyalahgunaan alkohol atau alkoholisme membawa konsekuensi kesehatan yang sangat beragam dan berbahaya. Kerusakan fungsi hati, gangguan pada pankreas, serta peningkatan risiko terkena berbagai jenis kanker adalah beberapa ancaman serius yang perlu diwaspadai.
Lebih lanjut, Alodokter dalam salah satu publikasinya menegaskan hubungan antara konsumsi alkohol tinggi dengan kerusakan otak.
Paparan berulang terhadap kondisi mabuk akibat minum alkohol dalam jumlah banyak dapat memicu penyusutan ukuran otak.
Gangguan pada kemampuan kognitif dan daya ingat seringkali dialami oleh individu dengan pola konsumsi alkohol yang berat. Selain itu, minuman beralkohol dapat memperburuk kondisi kesehatan mental yang sudah ada, seperti depresi dan gangguan kecemasan.
Risiko kesehatan lain yang signifikan mencakup potensi penyakit jantung dan tekanan darah tinggi, yang keduanya dapat berakibat fatal jika tidak dikelola dengan baik.
Kebiasaan minum alkohol yang berlebihan, sebagaimana diperingatkan oleh Ciputra Medical Center, secara langsung berkontribusi pada berbagai masalah kesehatan serius dan berpotensi memperpendek rentang hidup seseorang secara keseluruhan.
Efek samping yang lebih luas dari konsumsi alkohol berlebihan juga termasuk penurunan koordinasi dan refleks tubuh, yang secara drastis meningkatkan kemungkinan terjadinya kecelakaan.
Lebih jauh lagi, hal ini dapat mengganggu kesuburan baik pada pria maupun wanita, serta memperparah komplikasi selama masa kehamilan. Data terbaru menunjukkan pola konsumsi alkohol yang tinggi menjadi beban besar bagi sistem kesehatan dan ekonomi negara akibat lonjakan kasus penyakit dan insiden kecelakaan.
Otoritas kesehatan nasional secara konsisten mengimbau masyarakat untuk membatasi asupan alkohol demi menjaga kesehatan jangka panjang.
“Dalam konteks kesehatan masyarakat, edukasi tentang bahaya konsumsi alkohol berlebih harus ditingkatkan secara masif,” tegas seorang dokter dari KlikDokter, menekankan pentingnya upaya pencegahan untuk mengurangi dampak negatif yang lebih luas di masyarakat. Sangatlah penting untuk menyadari bahwa minuman beralkohol tidak boleh diremehkan karena potensi destruktifnya terhadap kesehatan dan kualitas hidup.