JAKARTA, Mikulnews— Arif Budimanta, seorang ekonom ternama dan mantan Staf Khusus Presiden Joko Widodo, meninggal dunia pada Sabtu, 6 September 2025 pukul 00.06 WIB. Berita duka ini disampaikan oleh sejumlah tokoh dan media nasional yang memuji kontribusi besar Arif dalam bidang ekonomi dan kebijakan publik.
Arif Budimanta dikenal sebagai sosok visioner dan kritis dalam analisis ekonomi Indonesia. Menko Polhukam Budi Gunawan menyatakan, “Kita kehilangan putra terbaik bangsa yang selama ini menjadi pemikir dan penggerak di bidang ekonomi dan kebijakan nasional,” seperti dikutip dari Kompas.com. Arif tidak hanya aktif sebagai ekonom, tetapi juga penggagas konsep Pancasilanomics yang mengedepankan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar pembangunan ekonomi nasional, ujarnya.
Selain itu, Didik Rachbini mengenang Arif sebagai tokoh yang sangat berdedikasi dan penuh semangat dalam mengembangkan ide-ide ekonomi yang berorientasi pada keadilan sosial. “Arif Budimanta adalah penggagas Pancasilanomics yang menunjukkan betapa pentingnya nilai Pancasila dalam ekonomi,” ujar Didik seperti diberitakan Detik.com. Arif Budimanta dimakamkan di TPU Layur Rawamangun, Jakarta, dengan prosesi yang dihadiri oleh pejabat dan kolega dari berbagai kalangan.
Dalam perjalanan karirnya, Arif pernah menjadi Staf Khusus Presiden Jokowi yang memberikan masukan penting terkait kebijakan ekonomi dan sosial. Juga dikenal luas melalui berbagai tulisan dan kajian yang memberikan wawasan mendalam tentang kondisi ekonomi Indonesia di era modern. Selain itu, Arif aktif di berbagai forum diskusi dan seminar yang membahas perkembangan ekonomi dan demokrasi.
Berita kepergian Arif Budimanta mendatangkan rasa kehilangan mendalam bagi keluarganya dan masyarakat luas. Sebagai seorang ekonom yang selalu mengedepankan nilai integritas dan keadilan sosial, kepergiannya meninggalkan warisan pemikiran yang dianut oleh banyak pihak. “Kita semua saat ini berduka. Beliau adalah sosok yang sangat menginspirasi dengan ide-ide brilian dan komitmen tinggi terhadap bangsa,” ucap salah satu kolega, dikutip dari Liputan6.
Arif Budimanta wafat pada usia 57 tahun, meninggalkan duka bagi dunia akademik dan pemerintahan yang selama ini banyak menerima manfaat dari pemikirannya. Nama Arif akan terus dikenang sebagai salah satu tokoh penting yang berkontribusi dalam pembangunan ekonomi berlandaskan nilai-nilai Pancasila, dan menggugah berbagai kalangan untuk mengedepankan keadilan sosial di tengah dinamika ekonomi nasional.
Berita duka ini juga menarik perhatian publik yang menilai keberadaan pemikir seperti Arif sangat dibutuhkan saat menghadapi tantangan ekonomi global dan nasional. “Kontribusi Arif Budimanta dalam memahami dan merancang kebijakan ekonomi sangat strategis, terutama di masa krisis dan perubahan sosial,” tambah sumber dari Tempo.
Arif Budimanta dimakamkan dengan penghormatan tinggi di TPU Layur Rawamangun, dihadiri oleh keluarga, pejabat pemerintah, mahasiswa, dan aktivis yang menghargai jasa beliau selama ini. Kepergiannya menjadi pengingat bagi Indonesia akan pentingnya meneruskan perjuangan para pemikir yang membawa arah pembangunan bangsa ke arah yang lebih adil dan sejahtera.