SURABAYA, Mikulnews — Situasi terkini di Nepal, yang sempat diguncang gejolak politik dan kerusuhan meluas, terus berada di bawah pengawasan ketat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia. Fokus utama Kemlu adalah memastikan keamanan seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di negara tersebut, sembari menyiapkan berbagai langkah kontingensi apabila eskalasi situasi kembali memburuk.
Menurut data terkini yang dihimpun, sebanyak 134 WNI berada di Nepal, terdiri dari 57 individu yang menetap dan 43 lainnya yang hadir sebagai delegasi dalam berbagai pertemuan internasional. Juru Bicara Kemlu RI, Vahd Nabyl A. Mulachela, melalui KBRI Dhaka mengonfirmasi bahwa pihaknya telah berhasil menjalin komunikasi dengan para WNI tersebut untuk memverifikasi keselamatan mereka.
Direktur Perlindungan WNI Kemlu, Judha Nugraha, melaporkan bahwa per komunikasi terakhir, tidak ada laporan mengenai WNI yang menjadi korban dari insiden tersebut. Ia menambahkan bahwa kondisi di lapangan kini telah menunjukkan perbaikan yang relatif signifikan, terbukti dengan dibukanya kembali operasional bandara internasional di Kathmandu.
“Kita menyiapkan langkah kontingensi. Semua tergantung pada perkembangan situasi di lapangan,” tegas Judha Nugraha, yang baru-baru ini dilantik sebagai Dubes RI untuk Uni Emirat Arab, seraya menekankan kesiapan evakuasi jika kondisi kembali memburuk.
Situasi politik di Nepal sempat memanas hingga puncaknya, yang menyebabkan pengunduran diri Perdana Menteri KP Sharma Oli dan Presiden Ram Chandra Poudel, sebelum akhirnya militer mengambil alih kendali pemerintahan. Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, menggarisbawahi bahwa koordinasi dengan pemerintah pusat berjalan lancar untuk menjamin keselamatan seluruh WNI, termasuk bagi mereka yang berasal dari Jawa Timur, yang ternyata adalah peserta konferensi, bukan pekerja migran.
KBRI Dhaka secara proaktif telah memberikan imbauan kepada WNI agar menghindari area demonstrasi dan senantiasa meningkatkan kewaspadaan, serta menyediakan layanan hotline 24 jam untuk bantuan mendesak. Meskipun kondisi berangsur kondusif, Kemlu tetap merekomendasikan WNI untuk menunda aktivitas luar rumah, menjauhi pusat-pusat demonstrasi, dan segera menghubungi KBRI Dhaka atau Konsulat Kehormatan RI di Kathmandu saat membutuhkan pertolongan.
Dengan dibukanya kembali Bandara Internasional Tribhuvan di Kathmandu, mobilitas dan akses bagi WNI yang ingin kembali ke tanah air kini terfasilitasi. Kemlu berkomitmen untuk terus memantau setiap perkembangan situasi di Nepal dan menyebarkan informasi terkini kepada seluruh WNI dan keluarga mereka di Indonesia. Upaya perlindungan maksimal bagi WNI di luar negeri, termasuk di Nepal, merupakan prioritas utama pemerintah Indonesia melalui Kemlu dalam setiap situasi yang dihadapi.

