Mikulnews.com – Lonjakan kadar gula darah sering kali tidak disadari hingga tubuh memberikan sinyal tertentu. Kondisi tersebut dapat menjadi ancaman serius apabila terlambat ditangani. Sejumlah gejala awal sebenarnya dapat dikenali secara mandiri di rumah sebelum berkembang menjadi keadaan darurat medis. Edukasi mengenai hal ini kembali disampaikan oleh spesialis penyakit dalam, dr. Christian Dion Saelan, SpPD, melalui unggahan video kesehatan yang dibagikannya di media sosial pada Senin (20/10/2025).
Dalam keterangannya, ia menegaskan bahwa tubuh memiliki mekanisme alami untuk memberi peringatan ketika kadar gula meningkat tajam. “Kalau gula darah melonjak tinggi, tubuh kasih alarm lewat tanda sederhana yang bisa kamu rasain di rumah,” ucapnya dalam video tersebut. Ia menilai, kesadaran masyarakat terhadap gejala awal hiperglikemia penting untuk menekan risiko komplikasi.
Salah satu ciri yang paling sering muncul adalah buang air kecil lebih sering dibanding biasanya. Kondisi tersebut lazim disertai rasa haus berlebihan. Ia menjelaskan bahwa kelebihan glukosa akan menarik cairan tubuh melalui urin, sehingga tubuh kehilangan banyak air. Akibatnya, penderita bisa mengalami mulut kering, rasa tidak nyaman pada tenggorokan, hingga gatal pada permukaan kulit karena dehidrasi.
Selain itu, lonjakan gula darah juga berpengaruh pada fungsi mata. Lensa dapat mengalami pembengkakan yang memicu pandangan kabur. Pada saat yang sama, tubuh juga kehilangan energi karena sel tidak mampu memanfaatkan glukosa secara optimal. “Sel tubuh kelaparan energi meskipun gula melimpah di dalam darah,” jelasnya. Kondisi inilah yang membuat penderita tampak lemas, mudah mengantuk, dan sulit berkonsentrasi.
Gejala lain yang perlu diwaspadai adalah napas berbau buah. Menurutnya, tanda tersebut dapat mengarah pada ketoasidosis diabetik, yaitu keadaan berbahaya ketika tubuh memecah lemak secara berlebihan akibat kekurangan insulin. Ia menegaskan, kondisi ini memerlukan penanganan segera di fasilitas kesehatan. Bila napas mulai berbau tidak normal, tubuh sangat lemas, atau kesadaran mulai menurun, pemeriksaan medis harus dilakukan tanpa menunda waktu.
Ia juga menyoroti data ilmiah yang menjelaskan bahwa gejala klasik hiperglikemia, seperti sering buang air kecil, peningkatan rasa haus, penurunan berat badan, dan perubahan kesadaran, merupakan indikator serius yang tidak boleh diabaikan. Dalam paparannya, ia kembali mengingatkan masyarakat untuk melakukan pemeriksaan gula darah secara berkala, terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko seperti obesitas, pola makan tidak teratur, atau riwayat diabetes dalam keluarga.
“Kalau tanda-tanda ini muncul, jangan tunggu. Segera cek gula darah dan cari pertolongan medis,” pesannya. Ia menambahkan, penanganan sedini mungkin dapat mencegah komplikasi jangka panjang, termasuk gangguan organ hingga kondisi gawat darurat.
Upaya pencegahan juga disarankan melalui pola hidup sehat, seperti membatasi konsumsi gula tambahan, mengatur porsi makan, aktif bergerak setiap hari, menjaga berat badan ideal, serta memenuhi kebutuhan cairan. Masyarakat juga dianjurkan untuk lebih peka terhadap perubahan tubuh agar tidak terlambat mengambil tindakan.












