Jakarta – Dalam usaha penanggulangan bencana dan memastikan keamanan saat kunjungan Presiden Joko Widodo ke Papua, penerapan teknologi modifikasi cuaca (TMC) menjadi sorotan utama. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersinergi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengimplementasikan strategi inovatif melalui pemanfaatan TMC di Provinsi Papua.

Sebagai bentuk intervensi iklim terkini, teknologi ini digunakan untuk menghadapi tantangan di kawasan yang sering mengalami perubahan cuaca ekstrem. “Penerapan teknologi ini juga salah satu penunjang untuk mendukung aktivitas Presiden RI Joko Widodo yang melakukan kunjungan ke Papua dalam rangka menghadiri Hari Anak Nasional (HAN) ke-40 di Istora Papua Bangkit, Kabupaten Jayapura,” ungkap Kepala BPBD Kota Jayapura, Asep Khalid, pada hari Selasa (23/7/24).

Mengantisipasi kondisi cuaca yang tidak menentu, teknologi modifikasi cuaca terutama digunakan untuk mengendalikan hujan buatan. Asep Khalid menekankan tujuan dari modifikasi ini, terutama di sekitar Kabupaten dan Kota Jayapura serta Kabupaten Keerom. “Jadi tujuan modifikasi cuaca ini sebenarnya untuk mengendalikan cuaca,” beliau menjelaskan.

Langkah preventif dengan modifikasi cuaca dilakukan melalui metode penyemaian awan. “Cara untuk mengendalikan cuaca dengan teknologi tersebut ialah menabur butiran NaCL pada awan pekat yang berpotensi hujan,” ujar Asep Khalid. Teknik tersebut telah terbukti efektif dan pernah digunakan oleh BNPB dalam event internasional seperti MotoGP di Mandalika, Nusantara Tenggara Timur, pada tahun 2023.

Implementasi TMC di Papua mendapat sambutan positif serta pengakuan dari pemerintah setempat. “Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura menyampaikan apresiasi kepada BNPB yang telah melaksanakan teknologi modifikasi cuaca di Provinsi Papua,” tutup Asep Khalid dengan nada penghargaan.

Program-operasi TMC, yang diterapkan BRIN dan diintegrasikan dalam inovasi BMKG, serta dukungan dari BNPB dalam menerapkannya di lapangan, merupakan langkah inovatif dalam mitigasi bencana alam yang dapat menopang penanggulangan cuaca ekstrem di beberapa wilayah Indonesia. Dengan adanya teknologi modifikasi cuaca, potensi risiko selama peristiwa penting dan bencana alam diharapkan dapat diminimalisasi, menyelamatkan lebih banyak nyawa dan menjaga kesejahteraan warga.