PYONGYANG, MikulNews — Kim Jong Un, Pemimpin Tertinggi Korea Utara, kembali menarik perhatian dunia internasional dengan berbagai kebijakan dan aktivitas militer terbaru. Baru-baru ini,
Kim Jong Un mendesak percepatan ekspansi kemampuan senjata nuklir Korut, yang dianggap menimbulkan ketegangan dengan Amerika Serikat dan Korea Selatan.
Menurut laporan dari SINDOnews, Kim Jong Un menyatakan, “AS dan Korsel terus memicu situasi perang yang berbahaya, oleh karena itu kita harus meningkatkan dan memperkuat kemampuan senjata nuklir kita secara cepat.”
Pernyataan ini menunjukkan sikap keras Korea Utara di bawah kepemimpinan Kim terhadap tekanan dan sanksi internasional.
Dalam perkembangan militer, Korea Utara meluncurkan kapal perang perusak berbobot 5 ribu ton serta uji coba rudal balistik pertama di tahun 2025, seperti diwartakan oleh Okezone.com dan Medcom.id.
Langkah ini dipandang sebagai bagian dari upaya memperkuat pertahanan serta memperlihatkan kekuatan militer kepada dunia.
Selain itu, Putin disebut melakukan komunikasi dengan Kim Jong Un menjelang pertemuan dengan negara-negara lain, menurut Detik.com.
Hal ini menandakan bahwa hubungan Rusia dan Korea Utara terus dipertahankan dalam konteks geopolitik global yang kompleks.
Kim Jong Un resmi diangkat menjadi Pemimpin Tertinggi setelah pemakaman ayahnya, dan sejak saat itu ia terus memperkuat kontrol serta strateginya terhadap negara tersebut, sebagaimana diulas Liputan6.com.
Situasi politik dan militer di bawah kendali Kim Jong Un diperkirakan akan tetap menjadi sorotan dunia, terutama terkait isu nuklir dan hubungan Korea Utara dengan negara-negara lain.
Berbagai langkah yang diambil oleh Kim menjadikan Korea Utara sebagai aktor penting dalam dinamika keamanan regional Asia Timur.
