DENPASAR – Genangan air akibat banjir besar di Bali kini mulai surut. Namun, bencana yang terjadi dalam beberapa hari terakhir ini menyisakan dampak parah. Kali ini, fokus kerusakan beralih ke sektor pariwisata. Ribuan wisatawan dievakuasi, dan beberapa ruas jalan utama di Kuta serta Seminyak lumpuh total.
Pembersihan besar-besaran sedang dilakukan oleh tim gabungan. Di Pantai Kuta, yang menjadi salah satu destinasi utama, tumpukan lumpur dan sampah kiriman menutupi sebagian besar area. Ini membuat aktivitas pariwisata di kawasan tersebut terhenti sementara.
Pukulan Telak untuk Industri Pariwisata
Banjir ini menjadi pukulan telak bagi industri pariwisata Bali yang sedang dalam masa pemulihan. Kepala Dinas Pariwisata Bali, Ida Bagus Agung, mengakui kerugian yang tidak sedikit. Ia mengimbau para pengelola hotel untuk memberikan layanan maksimal kepada wisatawan yang terdampak.
“Kami sedang berupaya maksimal untuk mempercepat pemulihan infrastruktur. Prioritas kami adalah memastikan wisatawan merasa aman dan nyaman,” ujarnya. Beberapa hotel dan restoran di Seminyak dan Canggu juga terpaksa menghentikan operasional mereka untuk sementara waktu.
Bencana ini juga membuka mata banyak pihak. Selain faktor cuaca ekstrem, buruknya sistem drainase dan tumpukan sampah menjadi penyebab utama banjir.
Upaya Pemulihan dan Edukasi
Pemerintah daerah kini fokus pada pemulihan. Selain membersihkan sisa banjir, mereka juga berencana meninjau ulang sistem drainase dan tata kelola sampah. Edukasi kepada masyarakat juga digencarkan agar tidak membuang sampah sembarangan, terutama ke sungai dan saluran air.
Dengan langkah mitigasi yang lebih baik, diharapkan Bali bisa lebih siap menghadapi tantangan cuaca ekstrem di masa depan tanpa harus mengorbankan sektor vital seperti pariwisata.