MikulNews.com – Banjir melanda Kota Semarang setelah cuaca ekstrem menyapu sebagian besar wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya pada hari Rabu (13/3). Berdasarkan data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), hujan deras disertai petir dan angin kencang melanda kota dan sekitarnya sejak siang hingga malam hari, menciptakan kondisi darurat yang memprihatinkan.
Menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, Endro Pudyo Martanto, “Hujan terus turun di Kota Semarang, dan kondisi cuaca masih mengkhawatirkan.” Banjir merendam beberapa wilayah dengan tinggi muka air mencapai 15 hingga 80 sentimeter. Situasi ini semakin memburuk seiring berlanjutnya hujan hingga larut malam.
Banjir tidak hanya mengancam kesejahteraan warga, tetapi juga menimbulkan dampak lain seperti tanah longsor dan angin kencang. Tanah longsor terjadi di beberapa titik, mengancam bangunan dan pemukiman warga. Sementara angin kencang merobohkan pohon dan merusak atap rumah serta fasilitas umum.
Pemerintah Kota Semarang telah bergerak cepat dengan mendirikan posko darurat di Balai Kota Semarang untuk memberikan bantuan kepada warga terdampak. Dapur umum juga didirikan untuk memenuhi kebutuhan makanan bagi warga dan petugas penanganan bencana. Tim reaksi cepat BPBD Kota Semarang bersama instansi terkait lainnya melakukan evakuasi warga yang terisolasi akibat banjir.
Pompa portable telah disiagakan untuk mengurangi genangan banjir di beberapa titik yang terdampak. Tim gabungan juga bekerja keras memotong pohon tumbang dan memberikan bantuan darurat seperti pemasangan terpal untuk mengatasi dampak tanah longsor.
Meskipun upaya penanganan darurat telah dilakukan, BMKG memperingatkan bahwa wilayah Kota Semarang dan sekitarnya masih berpotensi mengalami cuaca ekstrem dalam beberapa hari ke depan. Gelombang tinggi di perairan Laut Jawa bagian tengah juga menjadi perhatian, berpotensi menyebabkan banjir rob di wilayah pesisir pantai utara.
BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti perkembangan cuaca. Evakuasi mandiri dihimbau bagi warga yang tinggal di daerah rawan bencana. Sinergi antara masyarakat dan pemerintah setempat diharapkan dapat mengurangi dampak bencana serta meningkatkan kewaspadaan bersama. Kondisi ini menegaskan pentingnya koordinasi yang baik antara semua pihak terkait dalam menghadapi bencana alam yang mengancam.
Baca juga: Meningkatkan Kualitas Tidur saat Puasa #RamadanBugar
Sumber: BNPB