Laporan Terkini: Warga Gaza Mengungsi Akibat Konflik
Berita Warga

Laporan Terkini: Warga Gaza Mengungsi Akibat Konflik

 

Menurut juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, sebanyak 50.000 warga Palestina meninggalkan wilayah Kota Gaza akibat konflik yang berkepanjangan. Warga ini memilih mengungsi dari Gaza Utara ke wilayah Selatan Palestina karena mereka merasa lebih aman di sana. Daniel Hagari juga menyebut bahwa kondisi Hamas di Gaza utara sedang “hilang kendali”. Pasukan Israel membuka jalan utama menuju Jalur Gaza selatan, yaitu Jalan Salah el-Din, untuk memfasilitasi perpindahan warga Gaza. Meskipun ada jeda terbatas yang diterapkan oleh militer Israel, belum ada gencatan senjata resmi. Tidak diketahui jumlah warga sipil yang masih berada di Kota Gaza, namun perkiraan pejabat AS sebelumnya menyebutkan ada sekitar 300.000 hingga 400.000 orang yang tersisa.

Ringkasan Utama

  • Warga Gaza mengungsi ke wilayah Selatan Palestina akibat konflik Gaza.
  • Kondisi Hamas di Gaza Utara sedang “hilang kendali”.
  • Pasukan Israel membuka Jalan Salah el-Din sebagai jalur evakuasi.
  • Belum ada gencatan senjata resmi.
  • Perkiraan jumlah warga sipil yang masih berada di Gaza sekitar 300.000 hingga 400.000 orang.

Meninggalkan Rumah di Gaza Utara

Sejumlah warga Gaza yang meninggalkan rumah mereka dalam konflik di Gaza utara mengungkapkan kondisi yang mereka temui selama perjalanan ke selatan melalui Jalan Salah al-Din yang disarankan oleh militer Israel. Beberapa di antaranya melihat mayat-mayat membusuk di sepanjang jalan dan juga tank-tank Israel di sebelahnya. Para warga menyampaikan kelelahan dan kebingungan mereka karena tidak tahu harus pergi ke mana atau meminta bantuan kepada siapa. Beberapa saksi juga melaporkan adanya penemuan mayat di jalan raya Salah al-Din dan pengibaran bendera putih oleh masyarakat yang melarikan diri. Penduduk Gaza menggunakan jalan utama ini untuk menuju Gaza selatan, yang dinyatakan oleh militer Israel sebagai jalur evakuasi yang aman.

Perjalanan ke selatan juga melibatkan melewati kamp pengungsi Shati dan Jabaliya di Gaza utara. Kamp-kamp ini, yang biasanya dihuni oleh warga Palestina, kini menjadi tempat singgah bagi mereka yang mengungsi dari rumah mereka. Keadaan di kamp pengungsi juga tidak menguntungkan, dengan fasilitas yang terbatas dan kekurangan bantuan yang memadai. Beberapa warga mengeluh tentang ketersediaan air bersih dan makanan yang minim.

Meskipun perjalanan mereka penuh dengan tantangan dan ketidakpastian, warga Gaza yang meninggalkan rumah di Gaza utara tetap berharap dapat menemukan perlindungan dan keamanan di Gaza selatan. Jalur evakuasi yang disediakan oleh militer Israel diharapkan dapat memberikan tempat yang relatif aman bagi mereka yang mengungsi. Namun, situasi yang terjadi di sepanjang jalan dan di kamp pengungsi menunjukkan betapa sulitnya kondisi bagi warga yang terpaksa meninggalkan rumah mereka akibat konflik Gaza yang berkepanjangan.

Jumlah Warga yang Mengungsi

Berdasarkan pernyataan juru bicara militer Israel, diperkirakan sebanyak 50.000 warga Gaza meninggalkan Gaza Utara dan menuju selatan menggunakan Jalan Salah al-Din. Pada hari sebelumnya, diperkirakan ada sekitar 5.000 warga yang melarikan diri ke Gaza Selatan. Belum diketahui secara pasti berapa banyak warga sipil yang masih tinggal di Kota Gaza, termasuk di kamp pengungsian Shati dan Jabaliya. Namun, perkiraan pejabat AS sebelumnya menyebutkan bahwa jumlah yang tersisa mungkin berkisar antara 300.000 hingga 400.000 orang.

“Kami sudah kehilangan segalanya dan tidak punya pilihan lain selain meninggalkan rumah kami. Kami meninggalkan Gaza Utara dengan perasaan bercampur aduk, mencemaskan keselamatan keluarga kami,” ungkap seorang warga Gaza yang mengungsi.

Mengingat eskalasi konflik yang terus berlanjut, keberangkatan warga Gaza ke daerah selatan menjadi prioritas utama. Dengan dibukanya Jalan Salah al-Din oleh pasukan Israel, diharapkan evakuasi dapat berlangsung lebih lancar dan warga dapat mencapai daerah yang lebih aman.

Walaupun masih terdapat banyak ketidakpastian dan kekhawatiran mengenai nasib mereka di masa depan, warga Gaza yang melarikan diri dan para pengungsi yang masih tinggal di sana dapat mengandalkan dukungan dari berbagai organisasi bantuan kemanusiaan. Upaya untuk menyediakan perlindungan, tempat tinggal sementara, dan kebutuhan dasar lainnya terus dilakukan untuk membantu warga Gaza yang mengalami situasi yang sulit ini.

Perjalanan Mereka ke Selatan

Para warga Gaza yang melarikan diri ke Gaza selatan telah menjalani perjalanan yang penuh tantangan dan menghadapi berbagai kondisi yang sulit. Mereka harus menyaksikan kerusakan bangunan, tank-tank Israel, dan bahkan mayat-mayat di sepanjang Jalan Salah al-Din yang menjadi jalur evakuasi yang disarankan oleh militer Israel.

Meskipun jalan tersebut seharusnya menjadi jalur aman untuk melarikan diri, kondisinya terlihat buruk dengan banyaknya lubang di aspal dan kerusakan bangunan di sekitarnya. Namun, warga Gaza tetap percaya bahwa mereka akan lebih aman di Gaza selatan, meskipun serangan udara terus berlanjut di sana.

Mereka telah meninggalkan rumah mereka dengan harapan perlindungan di Gaza selatan. Meskipun perjalanan mereka penuh dengan tantangan, semangat mereka tetap kuat dalam menghadapi konflik yang sedang berkecamuk di Gaza Utara.

Link Sumber

Author

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.