• About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
Sabtu, Juli 12, 2025
  • Login
  • Beranda
  • Pembangunan
  • Kesehatan
  • Berita Warga
No Result
View All Result
InformasiBerita
  • Beranda
  • Pembangunan
  • Kesehatan
  • Berita Warga
No Result
View All Result
InformasiBerita
No Result
View All Result
Home jaga negeri

Membangun Jembatan Toleransi, Prof. Ngabalin Menekankan Pentingnya Moderasi Beragama untuk Mendamaikan Dunia

christine natalia by christine natalia
31 Oktober 2024
in jaga negeri
0 0
0
Moderasi Beragama Mendamaikan Dunia

Moderasi Beragama Mendamaikan Dunia

Share on FacebookShare on Twitter

Prof. Dr. Ali Mochtar Ngabalin, S.Ag., M.Si adalah seorang tokoh berpengaruh di Indonesia yang telah lama memperjuangkan nilai-nilai moderasi beragama. Sebagai seorang Guru Besar yang mendalami kajian agama, ia terus mendorong prinsip moderasi dalam kehidupan beragama guna menumbuhkan perdamaian di tengah masyarakat. Fokus utamanya adalah menolak kekerasan dalam praktik keagamaan sebagai upaya untuk mendamaikan dunia. Artikel ini akan menjabarkan pandangan beliau dalam moderasi beragama serta bagaimana pendekatan ini menjadi penting dalam menangkal kekerasan dan menciptakan harmoni sosial.

Moderasi beragama mengacu pada pendekatan yang menempatkan keyakinan di jalan tengah, menghindari ekstremisme dan radikalisme yang merugikan. Dalam hal ini, Prof. Ngabalin menekankan bahwa moderasi beragama tidak hanya mengajarkan kita untuk menerima perbedaan, tetapi juga untuk hidup berdampingan dengan damai tanpa harus mengorbankan keyakinan masing-masing. Dalam pidato pengukuhannya sebagai Guru Besar, Prof. Ngabalin menyampaikan bahwa moderasi beragama adalah sikap yang harus dipegang teguh dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, terutama di Indonesia yang masyarakatnya terdiri dari beragam agama dan kepercayaan.

Menolak Kekerasan dalam Praktik Keagamaan

Kekerasan yang mengatasnamakan agama adalah salah satu bentuk ekstremisme yang ingin diberantas oleh Prof. Dr. Ali Mochtar Ngabalin. Ia percaya bahwa ajaran agama tidak pernah mengajarkan kekerasan sebagai solusi, melainkan mendorong umatnya untuk menjaga perdamaian. Dengan menolak kekerasan dalam praktik keagamaan, Prof. Ngabalin mengajak semua pihak untuk melihat agama sebagai sumber kasih sayang dan penghormatan antar umat beragama. Menurutnya, kekerasan bukanlah bagian dari moderasi beragama; sebaliknya, moderasi beragama adalah tentang menghadirkan toleransi dan pengertian. Dalam pandangannya, setiap ajaran agama memiliki inti yang sama, yaitu menciptakan kedamaian dan keharmonisan di tengah-tengah masyarakat yang beragam.

Prof. Ngabalin menekankan bahwa di dalam moderasi beragama terdapat keinginan untuk menolak absolutisme dalam berkeyakinan. Ini berarti tidak memaksakan pandangan atau keyakinan pribadi kepada orang lain. Dengan kata lain, ia mengajak umat beragama untuk menolak pandangan ekstrem yang memecah belah masyarakat. Dalam konteks ini, moderasi beragama menjadi landasan untuk mengedepankan dialog dan kerjasama, serta membangun jembatan pengertian antar kelompok yang berbeda.

Lebih jauh lagi, Prof. Ngabalin mengingatkan bahwa moderasi beragama juga berkaitan erat dengan tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Ia menyerukan agar setiap individu dan komunitas aktif dalam menyebarkan nilai-nilai moderat melalui pendidikan, dialog antar agama, dan tindakan sosial. Dengan cara ini, masyarakat dapat bersama-sama membangun lingkungan yang damai dan saling menghormati, serta mencegah munculnya kekerasan yang dapat merusak tatanan sosial. Melalui prinsip-prinsip ini, Prof. Ngabalin berupaya mewujudkan dunia yang lebih baik, di mana semua orang dapat hidup berdampingan dalam harmoni dan saling pengertian.

Kontribusi Moderasi Beragama dalam Mendamaikan Dunia

Konsep moderasi beragama yang diusung oleh Prof. Ngabalin tidak hanya relevan di Indonesia, tetapi juga di tingkat global. Dalam pidatonya, ia mencatat bahwa moderasi beragama dapat mengurangi konflik antaragama yang sering terjadi karena kurangnya pemahaman dan sikap toleransi. Menurutnya, masyarakat yang moderat dalam beragama cenderung mendukung dialog dan kolaborasi untuk mewujudkan kehidupan yang harmonis. Prof. Ngabalin juga menyebut bahwa moderasi beragama adalah jalan bagi umat manusia untuk menghindari konflik berkepanjangan yang disebabkan oleh perbedaan keyakinan.

Bagi Prof. Ngabalin, mendamaikan dunia melalui moderasi beragama adalah sebuah misi yang membutuhkan dedikasi. Seperti yang ia ungkapkan, “Saya ingin terus berbuat dan berkarya untuk melayani setiap orang yang membutuhkan waktu, pikiran, dan tenaga saya, agar banyak orang memahami makna dan praktik moderasi beragama.” Dengan pendekatan yang penuh kasih, Prof. Ngabalin mengajak seluruh masyarakat, khususnya generasi muda, untuk menolak kekerasan dalam beragama dan menjadikan moderasi sebagai pegangan dalam hidup beragama.

Prinsip-Prinsip Moderasi Beragama Menurut Prof. Ngabalin

Dalam menerapkan moderasi beragama, Prof. Dr. Ali Mochtar Ngabalin, S.Ag., M.Si menekankan beberapa prinsip yang dapat menjadi pedoman bagi masyarakat untuk mendamaikan dunia. Salah satu prinsip yang ia tekankan adalah pentingnya pendidikan sejak dini. Ia percaya bahwa prinsip moderasi beragama harus dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan agar anak-anak dapat memahami pentingnya toleransi sejak usia dini. Pendidikan ini diharapkan dapat melahirkan generasi yang menghargai perbedaan, sehingga mereka dapat tumbuh menjadi individu yang peka terhadap kebutuhan dan pandangan orang lain, sekaligus berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang harmonis.

Selanjutnya, dialog antaragama menjadi salah satu cara efektif untuk menumbuhkan rasa saling menghormati. Prof. Ngabalin aktif dalam kegiatan dialog lintas agama untuk mendorong pemikiran kritis dan menghormati beragam keyakinan. Dengan menciptakan ruang untuk berbagi dan mendengarkan, dialog ini dapat meredakan ketegangan antar kelompok yang berbeda dan mengedepankan kerjasama untuk mencapai tujuan bersama dalam perdamaian.

Pemberdayaan pemimpin agama juga menjadi fokus penting dalam visi Prof. Ngabalin. Ia mengajak para pemimpin agama untuk turut serta dalam menyebarkan nilai-nilai moderasi dalam komunitas mereka. Menurutnya, tokoh agama memiliki peran penting dalam membentuk sikap dan pandangan masyarakat. Dengan bimbingan dari pemimpin agama yang moderat, masyarakat akan lebih mudah menerima pesan toleransi dan saling menghormati.

Keseimbangan pribadi adalah aspek lain yang ditekankan oleh Prof. Ngabalin. Ia mengingatkan agar umat tidak terjebak dalam pandangan ekstrem yang merugikan. Menjaga keseimbangan antara kehidupan spiritual dan kehidupan sehari-hari adalah kunci untuk menghindari potensi konflik yang disebabkan oleh pandangan yang tidak seimbang. Dengan pendekatan ini, individu dapat menjalani kehidupan yang damai dan harmonis.

Reformasi dalam agama juga merupakan bagian penting dari moderasi beragama. Prof. Ngabalin menilai bahwa moderasi saja tidak cukup tanpa adanya reformasi dalam praktik keagamaan. Reformasi ini bertujuan untuk menyegarkan kembali pemahaman agama agar sesuai dengan tuntutan zaman tanpa kehilangan esensi ajaran yang luhur. Dengan melakukan reformasi, umat beragama dapat lebih mudah beradaptasi dan menghindari ekstremisme yang dapat mengarah pada kekerasan.

Terakhir, keberanian moral dalam menghadapi ekstremisme menjadi pesan utama Prof. Ngabalin. Ia menekankan pentingnya keberanian untuk menolak ajaran yang mengarah pada kekerasan. Menurutnya, moderasi beragama membutuhkan keberanian untuk menjaga perdamaian dan mencegah perpecahan. Dalam konteks global yang penuh tantangan ini, keberanian moral menjadi landasan bagi individu dan komunitas untuk menolak segala bentuk kekerasan yang berkaitan dengan agama dan mendorong terciptanya dunia yang damai dan harmonis. Dengan menerapkan prinsip-prinsip moderasi beragama yang diajarkan oleh Prof. Ngabalin, diharapkan kita dapat membangun jembatan pengertian dan perdamaian di antara berbagai kelompok, menciptakan masyarakat yang inklusif dan harmonis dalam keberagaman.

Bagi Prof. Ngabalin, moderasi beragama memiliki peran penting dalam menjaga keutuhan NKRI. Sebagai negara dengan berbagai agama dan suku, Indonesia rawan konflik apabila tidak ada upaya serius dalam menjaga persatuan. Moderasi beragama menjadi salah satu solusi yang dapat memperkuat rasa persatuan dengan menjadikan perbedaan sebagai kekuatan. Prof. Ngabalin percaya bahwa melalui moderasi beragama, Indonesia dapat menjadi contoh bagi dunia tentang bagaimana keberagaman dapat hidup harmonis.

Dalam pidato pengukuhannya, ia menekankan bahwa moderasi beragama tidak hanya menjadi kebutuhan bagi masyarakat Indonesia, tetapi juga menjadi bagian dari kontribusi Indonesia untuk mendamaikan dunia. Moderasi beragama menurutnya adalah upaya nyata dalam menjalin kerja sama antarnegara, seperti yang terlihat dalam hubungan Indonesia dan Korea Selatan, yang tidak hanya terjalin dalam bidang pendidikan tetapi juga dalam berbagai aspek kehidupan lainnya.

Baca juga: Prof. Dr. Ali Mochtar Ngabalin: Moderasi Beragama untuk Menolak Kekerasan dalam Praktik Keagamaan

Dampak Moderasi Beragama bagi Kehidupan Masyarakat

Moderasi beragama tidak hanya memberikan dampak positif dalam hal keutuhan bangsa, tetapi juga dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan. Dengan menurunnya konflik antaragama, masyarakat dapat menikmati rasa aman dan nyaman dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Menurut Prof. Dr. Ali Mochtar Ngabalin, salah satu tujuan utama dari moderasi beragama adalah menciptakan suasana yang damai dan harmonis. Dengan terciptanya lingkungan yang kondusif, pembangunan nasional pun dapat berjalan dengan lebih lancar. Ia percaya bahwa stabilitas ini sangat penting untuk mendukung Indonesia dalam mencapai visi menjadi bangsa yang adil, makmur, dan berdaulat.

Lebih dari itu, moderasi beragama juga berfungsi sebagai penggerak untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Prof. Ngabalin menekankan bahwa sikap saling menghormati dan toleransi adalah kunci untuk membangun kerjasama dalam mewujudkan tujuan bersama. Dalam kerangka ini, masyarakat Indonesia diharapkan dapat berkolaborasi, tidak hanya dalam ranah keagamaan tetapi juga dalam berbagai aspek kehidupan, seperti ekonomi, sosial, dan pendidikan. Keterlibatan semua elemen masyarakat dalam kegiatan positif ini dapat mengurangi potensi konflik dan menciptakan lingkungan yang lebih produktif.

Prof. Ngabalin juga menyoroti pentingnya peran pemimpin agama dan masyarakat dalam mempromosikan nilai-nilai moderasi. Melalui pendidikan dan dialog antaragama, mereka dapat membentuk pandangan yang lebih inklusif dan menghargai perbedaan. Dengan pendekatan ini, moderasi beragama diharapkan dapat menjadi landasan bagi terciptanya iklim sosial yang saling menghargai, di mana setiap individu merasa dihargai dan aman, sehingga mendukung pertumbuhan dan kemajuan bangsa secara keseluruhan.

Menginspirasi Generasi Muda dalam Moderasi Beragama

Salah satu misi penting Prof. Ngabalin adalah menanamkan nilai-nilai moderasi beragama kepada generasi muda. Ia percaya bahwa generasi muda memiliki peran strategis dalam menjaga keberlanjutan nilai-nilai moderasi beragama di masa mendatang. Dalam berbagai kesempatan, Prof. Ngabalin sering kali menyampaikan pesan kepada para pemuda untuk menolak kekerasan dalam beragama dan menjadikan moderasi sebagai panduan hidup.

Generasi muda, menurut Prof. Ngabalin, adalah pilar penting yang akan mewujudkan dunia yang damai. Dengan bekal moderasi beragama, para pemuda diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang mempromosikan perdamaian dan keharmonisan di tengah masyarakat.

Moderasi beragama yang diperjuangkan oleh Prof. Dr. Ali Mochtar Ngabalin, S.Ag., M.Si adalah sebuah gerakan yang bertujuan untuk menolak kekerasan dalam praktik keagamaan dan mendamaikan dunia melalui sikap toleransi dan pemahaman. Dengan memperjuangkan prinsip-prinsip moderasi, ia berharap agar masyarakat dapat hidup dalam kedamaian dan menjadikan agama sebagai sumber inspirasi untuk perdamaian, bukan perpecahan.

Sebagai tokoh agama dan akademisi, Prof. Ngabalin terus berkomitmen untuk membangun kehidupan yang harmonis di Indonesia, serta menjadikan moderasi beragama sebagai solusi untuk menciptakan dunia yang damai. Melalui ajakan untuk menolak kekerasan, ia berharap bahwa moderasi beragama dapat menjadi jalan bagi umat manusia untuk hidup berdampingan dengan saling menghormati dan menghargai.

Penulis: Christine Natalia

Author

  • christine natalia
    christine natalia

    Lihat semua pos

Tags: Ali Mochtar NgabalinModerasi BeragamaPerdamaian Dunia
christine natalia

christine natalia

Next Post
Komjen Arif Wachyunadi dan Hari Juang Polri

Komjen Arif Tegaskan Polisi Istimewa sebagai Garda Pelindung Bangsa, Inspirasi Lahirnya Hari Juang Polri

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.

Connect with us

  • 139 Followers
  • 205k Subscribers
  • 23.9k Followers
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Peran Media Sosial #StopBullydiSekolah. Sumber: Kumparan.

#StopBullyDiSekolah: Peran Positif Media Sosial dalam Mengatasi Bullying

22 Februari 2024
Meningkatkan Ibadah Sambut #RamadhanPenuhDamai. Sumber: Muslim Pintar.

Tingkatkan Ibadah Sambut #RamadhanPenuhDamai

7 Maret 2024
Polri Gelar Lomba Orasi Unjuk Rasa dalam Rangka Hari HAM Sedunia Berhadiah Total Lebih dari Rp 150 juta!

Polri Gelar Lomba Orasi Unjuk Rasa dalam Rangka Hari HAM Sedunia Berhadiah Total Lebih dari Rp 150 juta!

29 November 2021
Baju Adat Papua

Exploring the Charm of Papua’s Traditional Clothing: A Captivating and Meaningful Cultural Heritage

1 Agustus 2024

Obat Sakit Mata Alami Efektif dan Aman untuk Mata Sehat

0
Kisi-kisi Pertanyaan 9 Fraksi untuk Ujian Calon Kapolri

Kisi-kisi Pertanyaan 9 Fraksi untuk Ujian Calon Kapolri

0
Selamat Bertugas, Jenderal

Selamat Bertugas, Jenderal

0
PPP Tanya Solusi Kasus Penghinaan di Medsos Saat Uji Kapolri Besok

PPP Tanya Solusi Kasus Penghinaan di Medsos Saat Uji Kapolri Besok

0

Obat Sakit Mata Alami Efektif dan Aman untuk Mata Sehat

9 Juli 2025

Panduan SSCASN 2024 Proses Rekrutmen ASN Terintegrasi dan Efisien

9 Juli 2025

Pangkat Polisi Indonesia: Hierarki, Tugas, dan Proses Kenaikan

9 Juli 2025

Pangkat Polisi Indonesia Struktur, Simbol, dan Mekanisme Kenaikan

9 Juli 2025

Recommended

Obat Sakit Mata Alami Efektif dan Aman untuk Mata Sehat

9 Juli 2025

Panduan SSCASN 2024 Proses Rekrutmen ASN Terintegrasi dan Efisien

9 Juli 2025

Pangkat Polisi Indonesia: Hierarki, Tugas, dan Proses Kenaikan

9 Juli 2025

Pangkat Polisi Indonesia Struktur, Simbol, dan Mekanisme Kenaikan

9 Juli 2025
InformasiBerita

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

  • Beranda
  • Pembangunan
  • Kesehatan
  • Berita Warga

Follow Us

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Pembangunan
  • Kesehatan
  • Berita Warga

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In