Seorang warga Pekanbaru, Gisel, mengatakan protokol kesehatan yang sangat ketat membuat atmosfer bioskop berbeda 180 derajat dibandingkan saat masa sebelum pandemi. Sebabnya, pengunjung bioskop saat ini wajib menjaga jarak duduk sehingga nuansa romantis ada yang hilang saat menonton film bersama pasangan maupun teman-teman.
“Ya, ada yang lebih tidak enak karena dulu kalau nonton film horor kita bisa teriak sambil pelukan bareng-bareng. Sekarang kita merasa sendirian di bioskop karena duduknya berjarak,” kata Gisel.
Sedangkan bagi penonton yang lain, Kezia, mengatakan ketatnya protokol kesehatan membuat dirinya tidak merasa khawatir untuk ke bioskop saat pandemi COVID-19. Ia mengatakan jumlah pengunjung bioskop yang dibatasi membuatnya lebih nyaman untuk menonton film.
Baca juga: Bioskop di Pekanbaru boleh beroperasi dengan protokol kesehatan ketat
Baca juga: Hari Film Nasional dan refleksi pentingnya sinema Indonesia
“Bedanya sebelumnya saya merasa was-was untuk ke bioskop karena takut ada Corona. Sekarang ini masih sepi seakan bioskop milik sendiri,” ujarnya.
Satuan Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Provinsi Riau mulai mengizinkan bisnis bioskop di Kota Pekanbaru untuk kembali beroperasi setelah setahun terakhir ditutup akibat pandemi. Ada tiga bioskop yang kembali buka, yakni Cinepolis Cinema di Mal Living World, SKA XXI di Mal Ska, dan CGV di Transmart.
Sejumlah pengunjung sudah terlihat ada yang mulai berdatangan dan wajib mengikuti aturan protokol kesehatan yang ketat. Namun, banyak pengunjung terlihat belum terbiasa dengan protokol kesehatan yang ketat. Petugas bioskop terlihat sering mengingatkan pengunjung yang berkerumun untuk menjaga jarak.
Gubernur Riau Syamsuar melakukan peninjauan penerapan protokol kesehatan pada hari pertama pembukaan kembali bioskop di Pekanbaru. Ia mengatakan Satgas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Provinsi Riau memberikan rekomendasi untuk bioskop buka kembali di Pekanbaru karena melihat jumlah penambahan kasus baru relatif landai, dan Kota Pekanbaru tidak lagi zona merah COVID-19.
Syamsuar mengakui pandemi membuat seluruh bioskop di Tanah Air terpaksa harus ditutup sejak Maret 2020, dan hal tersebut turut berdampak pada industri perfilman. Ia berharap dengan dibukanya kembali bioskop di Pekanbaru, dapat mendukung kebangkitan film dan bisnis bioskop.
“Saya optimistis dunia perfilman Indonesia segera bangkit,” katanya.
Ia berharap penerapan protokol yang ketat di bioskop bisa secara simultan mencegah transmisi COVID-19 dan memulihkan kondisi ekonomi daerah.
“Penerapan protokol kesehatan yang ketat di bioskop-bioskop sangat penting agar COVID-19 bisa dicegah, dan pemulihan ekonomi dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan,” kata Gubernur Riau, Syamsuar, saat peninjauan protokol kesehatan di bioskop Cinepolis Cinema Mal Living World, Kota Pekanbaru.*
Baca juga: Riset ungkap kualitas udara bioskop
Baca juga: Pandemi diharapkan jadi momentum perbaiki infrastruktur industri film
Pewarta: FB Anggoro
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
COPYRIGHT © ANTARA 2021