VIVA – Baharkam Polri mengadakan pelatihan terhadap 2.033 orang untuk menjadi tracer COVID-19 selama tiga hari dimulai Selasa, 29 Juni 2021. Rencananya, kegiatan digelar di tiga wilayah.
Kakor Bimas Baharkam Polri, Irjen Suwondo Nainggolan mengatakan, kegiatan pelatihan tracer ini tujuannya untuk menyiapkan tenaga tambahan tracer virus corona yang masih merambak di Indonesia. Menurut dia, kegiatan ini kerja sama dengan Kementerian Kesehatan sebagai pelatih.
“Pelatih dari Kementerian Kesehatan. Dilatih di tiga lokasi yakni Gedung PTIK dan SPN Lido pada Selasa, Gedung PTIK dan SPN Cisarua hari Rabu, serta Gedung PTIK dan SPN Banten,” kata Suwondo kepada VIVA pada Selasa, 29 Juni 2021.
Adapun peserta yang mengikuti pelatihan tracer COVID-19 antara lain Baja Polda Metro Jaya sebanyak 656 orang, Baja Polda Jawa Barat sebanyak 426 orang, Baja Polda Banten ada 166 orang, Baja Baharkam ada 255 personel dan relawan Senkom ada 530 orang.
Sementara Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono menjelaskan pelatihan tracer ini sebagai bentuk tanggungjawab dan kewajiban dari Polri kepada masyarakat dalam menjalankan tugas di tengah pandemi COVID-19.
“Ini sebagai bentuk amal dan tanggungjawab kita terhadap masyarakat, khususnya sebagai anggota Polri adalah kewajiban kita untuk melaksanakan hal tersebut,” ujarnya.
Oleh karena itu, Argo berharap seluruh aparat kepolisian bisa menjalankan tugas secara profesional dan memahami tugas sebagai tracer. Namun, protokol kesehatan harus tetap dipatuhi selama bertugas.
“Agar rekan-rekan paham betul akan apa saja yang harus dilakukan, pertama menjaga diri kita sendiri, membuka mata dan telinga, serta mendata siapa saja yang terkonfirmasi positif. Jangan pasif,” jelas dia.