Beranda NEWS

PPKM Jawa-Bali Diperpanjang 2 Pekan, Daerah Level 3 Bertambah Jadi 107 Kabupaten/Kota

Jakarta  – Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi sekaligus Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 4, 3, 2, dan 1 di Jawa-Bali kembali diperpanjang hingga dua pekan ke depan, tepatnya dimulai besok Selasa (5/10/2021) hingga 18 Oktober 2021. Dalam perpanjangan PPKM ini, daerah yang berada di level 3 bertambah menjadi 107 kabupaten/kota.

“Untuk turun dari level 2 ke level 3 bertambah, dari 84 kabupaten/kota menjadi 107 kabupaten/kota,” kata Luhut Binsar Pandjaitan dalam keterangan pers secara virtual, Senin (4/10/2021).

Penurunan level tersebut, lanjut Luhut, terjadi karena daerah-daerah tersebut belum mampu meningkatkan jumlah capaian vaksinasi supaya tetap berada di level 2.

“Jadi jumlah capaian vaksinasi yang kita tambahkan jadi kriteria dua minggu lalu belum tercapai, sehingga mereka turun level,” ujar Luhut Binsar Pandjaitan.

Luhut mengatakan, dalam penerapan PPKM Jawa-Bali selama dua pekan ke depan, kata Luhut, masih terdapat 20 kabupaten/kota yang bertahan di PPKM Level 2. Daerah tersebut didominasi Semarang Raya dan Solo Raya.

“Sekarang Solo Raya masuk ke level 2,” ungkap Luhut Binsar Pandjaitan.

Luhut menegaskan syarat minimum cakupan vaksinasi lansia untuk penurunan level PPKM dari level 3 ke level 2 dan dari level 2 ke level 1 yang diberlakukan sejak 13 September 2021, mampu meningkatkan kecepatan vaksinasi lansia di Jawa dan Bali secara signifikan.

“Ini nanti, yang sebenarnya levelnya itu berubah sangat dipengaruhi oleh vaksinasi khusus untuk lansia,” terang Luhut Binsar Pandjaitan.

Saat ini tingkat vaksinasi dosis 1 untuk Jawa-Bali sudah mencapai 37% per 30 September 2021, naik hampir 5% dari 13 September 2021.

Dengan begitu, situasi Pandemi Covid-19 terus menunjukkan perbaikan selama dua minggu belakangan ini. Kasus konfirmasi nasional turun 98% dan Kasus konfirmasi Jawa-Bali juga menunjukan penurunan hingga 98,7% dari puncaknya pada 15 juli 2021 lalu.

Selain itu, Luhut memaparkan pelaksanaan testing juga terus mengalami peningkatan. Hingga saat ini, pelaksanaan testing rata-rata berada di kisaran 175.000.

“Sehingga tidak benar kalau testing itu angkanya turun. Kami berupaya memang sampai 400.000, 200.000, 300.000, tapi sepertinya kita akan sampai pada range di antara 175.000 samai 250.000,” papar Luhut.

Sumber: BeritaSatu.com

Author

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.