jpnn.com, PALU – Pengejaran sembilan daftar pencarian orang (DPO) teroris dari kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng), masih terus dilakukan personel TNI dan Polri yang terbagung dalam Satuan Tugas Madago Raya.
Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Didik Supranoto mengatakan berdasar hasil analisis pihak kepolisian, sembilan DPO MIT Poso terbagi dari dua kelompok. Satu kelompok berjumlah empat orang. Satu kelompok lagi berjumlah lima orang.
“Karena kemarin ada lima orang, berdasarkan keterangan saksi itu dipimpin oleh DPO MIT Poso, Qatar. Bisa jadi sembilan orang ini terbagi dua, satu kelompok dipimpin Qatar dan satu kelompok lagi dipimpin Ali Kalora,” jelasnya, Senin (31/5).
Tim Satgas Madago Raya membentuk tiga tim dalam melakukan pengejaran sembilan orang anggota teroris MIT yang tersisa itu.
Terdiri dari tim pengejar, tim sekat, dan tim kegiatan preventif untuk warga Poso agar tidak terganggu dari kegiatan DPO MIT Poso tersebut.
“Untuk masyarakat ada tim preventif agar masyarakat tidak terganggu dengan kegiatan para teroris ini,” kata Didik, Senin.
Untuk kekuatan DPO MIT Poso ini, Didik Supranoto menyebutkan pihak kepolisian belum mempunyai data yang tepat.
“Berapa amunisinya dan senjata mereka nanti kami akan sampaikan saat tim Satgas Madago Raya punya data yang tepat,” ungkapnya.