Site icon InformasiBerita

Strategi Inovatif Polda Kalimantan Barat dalam Penanggulangan Kerugian Personel Akibat Narkoba: Membangun Institusi Polri yang Lebih Baik

penanggulangan kerugian personel Polda Kalbar

Pontianak – Kepolisian Daerah Kalimantan Barat (Polda Kalbar) telah menginisiasi langkah-langkah strategis dalam menanggulangi kerugian personel yang disebabkan oleh narkoba. Kerugian ini bukan hanya merugikan individu tapi juga institusi dan negara. Dalam sebuah upaya kolaboratif dengan Badan Narkotika Nasional Provinsi Kalbar (BNNP) dan Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) Kalbar, Polda Kalbar telah menyusun suatu proyek perubahan untuk meminimalisir kerugian personel Polri.

Kombespol R. Petit Wijaya, Kabidhumas Polda Kalbar, berbicara pada hari Jumat (6/9/2024), menerangkan dasar pemikiran di balik proyek perubahan signifikan ini. “Yang melatar belakangi adanya proyek perubahan ini adalah dampak bagi Polri atas pelanggaran Kode Etik Profesi polri yang berujung PTDH atau pemecatan personel sehingga menjadikan kerugian personel dan kerugian negara dimana selama ini Polri telah mengeluarkan biaya yang tidak sedikit dalam rekrutmen, pembentukan dan perawatan personel jika pada akhirnya personel yang bersangkutan harus diberhentikan tidak dengan hormat atau dipecat,” kata Kabidhumas.

Menindaklanjuti ini, Kabidpropam Polda Kalbar, Kombespol Yudi Arkara Oktobera, yang juga penggagas proyek perubahan, membahas kebutuhan akan transformasi tata kelola dari pendekatan represif menuju tindakan yang preventive dan preemptive. “Salah satu aksi nyata dalam rangka transformasi tersebut adalah dilakukannya kolaborasi dengan BNNP Kalbar dan dengan Himpsi wilayah Kalbar yaitu kerjasama dalam penanggulangan kerugian personel akibat penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba di lingkungan Polri, meliputi pemberian asesment awal dalam rekrutmen, penyuluhan/ sosialisasi penyalahgunaan dan peredaran Narkoba mulai dari pendidikan pembentukan di SPN Singkawang hingga self assessment terhadap seluruh Personel Polda Kalbar,” jelas Yudi.

Program yang inovatif ini tidak hanya berfokus pada pencegahan melalui razia dan test urine, namun juga menggarisbawahi pentingnya pendidikan dan pelatihan kepada anggota Polri tentang bahaya dan dampak narkoba. Langkah-langkah ini melibatkan penyuluhan yang mendalam, mulai dari proses rekrutmen hingga pembentukan perilaku dan kedisiplinan yang berkelanjutan di dalam kepolisian.

Harapan besar dipegang pada proyek perubahan yang telah diluncurkan. Kombespol Yudi Arkara optimis bahwa proyek akan mendapat dukungan penuh dan menginspirasi proses pembinaan serta mengawasi perilaku personel Polri. “Dengan memberikan doktrin secara dini terhadap anggota Polri diharapkan akan terbentuk kesadaran dan budaya hukum yang tinggi di lingkungan dan institusi Polri, sehingga akan dihasilkan sosok anggota Polri yang bermoral dan berintegritas sebagai modal dasar dalam kesuksesan pelaksanaan tugas Polri khususnya dalam mendukung menuju Indonesia Emas,” tutup Yudi Arkara dengan harapan yang kuat terhadap masa depan institusi Polri dan kontribusinya terhadap bangsa.

Inisiatif Polda Kalbar ini menunjukkan komitmen Polri dalam mendukung agenda besar nasional yaitu mewujudkan Indonesia Emas, dengan menekankan pentingnya memelihara integritas dan moralitas personel sebagai pondasi suksesnya pelaksanaan tugas-tugas kepolisian.

 

Author

Exit mobile version