JAKARTA, MikulNews — Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo secara resmi menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga korban Affan Kurniawan, seorang driver ojek online yang meninggal dunia setelah terlindas kendaraan taktis (rantis) Brimob dalam sebuah insiden tragis. Kapolri juga menyatakan belasungkawa dan berjanji untuk mengusut tuntas kejadian tersebut.
Dalam kunjungannya ke keluarga Affan, Kapolri menyampaikan keprihatinan mendalam atas kejadian yang menimpa Affan. “Sekali lagi saya mohon maaf kepada korban dan seluruh keluarga korban, dan juga seluruh keluarga besar ojol,” kata Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dikutip dari akun resmi Instagram Polri.
Selain permintaan maaf, Kapolri berkomitmen untuk melakukan penyelidikan secara menyeluruh agar kejadian serupa tidak terulang kembali. “Kami berjanji akan menjadikan ini sebagai momentum pembenahan agar tidak muncul peristiwa yang sama,” tutur Kapolri dalam pernyataannya yang juga diberitakan oleh Detik.com.
Insiden ini mendapat perhatian luas dari masyarakat karena menimpa seorang pengemudi ojek online yang menjadi tulang punggung keluarga. Kematian Affan Kurniawan memicu berbagai reaksi, terutama dari komunitas ojol yang menuntut keadilan dan perbaikan prosedur operasional kendaraan dinas di lapangan.
Kapolri mengungkapkan rasa duka yang mendalam dan menyampaikan apresiasi kepada masyarakat yang mendukung proses penyelidikan ini. Penanganan kasus ini dianggap penting agar kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian tetap terjaga.
“Laporan saya terima dan saya pastikan kasus ini diproses dengan transparan dan profesional,” kata Kapolri, dilansir dari video resmi Polri TV.
Peristiwa naas yang menimpa Affan menjadi pembelajaran penting bagi kepolisian dalam menerapkan prosedur pengamanan dan pemakaian kendaraan taktis agar keselamatan masyarakat dapat terjamin.
Kondisi ini juga menjadi sorotan keras agar penanganan kendaraan dinas dan operasi kepolisian dilaksanakan dengan tingkat kehati-hatian maksimal guna memastikan tidak ada korban jiwa lagi. Keselamatan publik menjadi prioritas utama dalam setiap tindakan yang dilakukan aparat keamanan di lapangan.













