JAKARTA, MikulNews — Gas air mata sering digunakan dalam pengendalian massa, namun paparan zat kimia ini bisa menyebabkan iritasi pada mata, kulit, dan pernapasan. Penting untuk mengetahui cara menghadapi gas air mata dan meminimalkan dampaknya.
Gas air mata adalah senyawa kimia yang dirancang untuk melumpuhkan sementara dengan menyebabkan iritasi pada mata, mulut, tenggorokan, paru-paru, dan kulit. Senyawa yang umum digunakan termasuk chloroacetophenone (CN) dan chlorobenzylidenemalononitrile (CS). Efek dari gas air mata dapat menyebabkan rasa perih pada mata, gangguan pernapasan, dan iritasi kulit.
Langkah pertama saat terkena gas air mata adalah segera menjauh dari area paparan dan mencari udara segar. “Menghirup udara bersih merupakan langkah pertama dalam cara mengatasi gas air mata di saluran pernapasan,” seperti yang dilansir dari Kompas.com. Berlari dapat memperburuk keadaan karena meningkatkan pernapasan dan memperbanyak gas air mata yang masuk ke paru-paru. Cobalah untuk menjaga pernapasan tetap seimbang atau menahan napas jika memungkinkan.
Mencuci mata dengan air bersih mengalir selama 10-15 menit sangat dianjurkan jika mata terasa terbakar atau penglihatan menjadi kabur. Jika menggunakan lensa kontak, segera lepaskan dan jangan dipasang kembali. Dr. Nadia dari Kemenkes menegaskan, “Daripada memakai odol, berikan atau irigasi mata dengan menggunakan air bersih mengalir”. Membersihkan kulit yang terpapar dengan sabun dan air juga penting untuk menghilangkan bahan kimia yang menempel.
Baca juga: Manfaat Tanaman Pala untuk Kesehatan, Tidur, dan Perawatan Kulit
Selain itu, segera ganti pakaian yang terkontaminasi karena sisa gas air mata bisa terhirup dan berdampak pada paru-paru. Jika mengalami sesak napas, longgarkan pakaian yang ketat dan usahakan untuk duduk tegak. Dalam situasi yang rawan paparan gas air mata, perlengkapan seperti masker kain tebal atau respirator, kacamata pelindung, dan pakaian panjang dapat membantu melindungi diri.
Efek gas air mata umumnya hilang dalam 15-20 menit, namun paparan berat dapat menyebabkan komplikasi serius seperti glaukoma, kebutaan, luka bakar, dan gagal napas. Jika gejala berlanjut atau parah, segera cari pertolongan medis.
Dengan memahami cara menghadapi gas air mata, diharapkan masyarakat dapat lebih siap dan mampu melindungi diri serta membantu orang lain dalam situasi darurat.













