Kontroversi yang menghantam dunia hiburan tak henti-hentinya diwarnai dengan tuduhan-tuduhan serius yang kali ini melibatkan nama besar di industri musik, Sean “Diddy” Combs. Sang magnat musik ini terperangkap dalam pusaran tuduhan kekerasan seksual dan pidana yang mengguncang pilarnya yang telah ia bangun selama lebih dari tiga dekade.
Kasus ini mencuat ketika Cassie, sang mantan pacar, mengejutkan publik dengan pengajuan gugatan hukum di New York. Ia menuduh Diddy melakukan pemerkosaan dan perdagangan seks, membawanya ke dalam “siklus kekerasan, penyiksaan, dan perdagangan seks” yang berlangsung selama satu dekade. Terungkap pula insiden pemerkosaan di tahun 2018 setelah Cassie mencoba memutus hubungannya dengan Diddy. Meskipun gugatan tersebut tampaknya telah berakhir dengan “kesepakatan bersama” hanya sehari setelah diajukan, tuduhan-tuduhan itu terus membayanginya setelah beberapa korban lain mengemuka dengan pengalaman serupa.
Diddy, dengan tegas memberi tanggapan melalui pernyataannya pada 6 Desember 2023, “Tuduhan-tuduhan menjijikkan telah dibuat terhadap saya oleh orang-orang yang hanya menginginkan uang dengan cepat.”
Tak lama berselang, properti miliknya menjadi sasaran penggerebekan oleh agen federal dalam sebuah penyelidikan perdagangan seks. Penemuan yang cukup mengejutkan dengan ditemukannya 1.000 botol minyak bayi dan pelumas, yang paradoks terhadap bayang-bayang saga “freak-offs” atau pesta seks yang konon sering diselenggarakan oleh Diddy.
Muncul pula tuduhan pemerkosaan massal dari seorang wanita yang dikenal sebagai Jane Doe, yang melibatkan Diddy, mantan presiden Bad Boy Entertainment, Harve Pierre, dan individu lainnya, menambah panjang daftar masalah hukum Diddy. Tuduhan tersebut membuka lembaran baru dari keseretan sang musisi di bawah jeruji besi, di mana ia didakwa dengan perdagangan seks, pemerasan, dan pengangkutan untuk prostitusi.
Selama bertahun-tahun, ia telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam merubah lanskap musik hip-hop, seiring dengan perkembangan karier artis-artis terkenal. Namun, terlepas dari warisan musik dan kontroversinya, kehidupan pribadi dan masalah hukum Diddy belakangan ini terus menjadi sorotan yang menimbulkan keraguan atas masa depannya yang semakin tidak menentu.
Pada hakikatnya, skandal pelecehan P. Diddy dan tuduhan kekerasan seksual terhadapnya telah mengguncang fondasi kerajaan musik yang dibangun dengan susah payah selama ini. Dengan kenyataan bahwa pengadilan telah menolak permohonan jaminan dengan alasan keseriusan kasus hukum P. Diddy, sorotan publik kini tertuju pada proses hukum selanjutnya, yang tanpa ragu akan terus diawasi dengan ketat oleh penggemar musik dan pekerja hukum di seluruh dunia.