NEGERIKU

Banyak travel gelap coba lewati pos sekat mudik, 84 ditindak

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG – Hari keempat pelaksanaan operasi Ketupat Musi 2021 dengan memberlakukan larangan mudik, ternyata masih banyak upaya orang untuk mudik lebaran.

Setidaknya di hari keempat, sebanyak 5.328 kendaraan diperiksa petugas gabung di pos sekat yang ada di wilayah Sumsel. Dari jumlah kendaraan tersebut,
3.636 kendaran diputar balik.

Kendaran yang diminta putar baik itu sepeda motor, mobil pribadi bahkan ada travel gelap yang masih mengangkut penumpang. Travel gelap berusaha bisa lolos dari pos sekat, menggunakan modus mengangkut keluarganya.

“Hari pertama paling banyak travel gelap yang diminta putar balik. Setelah diperiksa, 84 unit ini ternyata itu travel dengan nopol hitam. Terakhir masih coba lolos dari pos sekat, tetapi tetap tertangkap dan diperiksa. Kami minta putar balik dan dilakukan penilangan terhadap si pengendara,” ujar Dirlantas Polda Sumsel Kombes Pol CF Hotman Sirait, Senin (10/5/2021).

Selain melakukan pemeriksaan terkait surat jalan, pemeriksaan surat negatif Covid19 juga dilakukan. Dari pemeriksaan yang dilakukan terhadap pengendara, setidaknya ada 253 pengendara diminta melakukan rapid tes antigen ulang.

Hal ini dilakukan, karena si pengendara bisa menunjukan surat jalan dinas dan juga keperluan lain seperti angkutan barang maupun kematian. Namun, karena masa berlaku surat antigen sudah habis maka diminta untuk melakukan rapid tes ulang.

“Kami melaksanakan tugas sesuai dengan prosedur yang telah dikeluarkan pemerintah. Bila kendaraan disinyalir melakukan mudik, akan kami minta putar balik bahkan tindakan tilang bisa saja dikenakan. Hal ini sudah kami lakukan,” tegas Hotman.

Hotman menghimbau kepada masyarakat, untuk tetap mematuhi himbauan pemerintah terkait larangan mudik. Tak melakukan mudik, bukan arti memutuskan tali silahturahmi. Akan tetapi, ini demi kebaikan bersama dengan tujuan untuk memutus penyebaran Covid19 yang saat ini masih terjadi.

Banyak cara bersilahturahmi di tengah pandemi saat ini bisa dilakukan. Salah satunya, memanfaatkan teknologi yang sudah bisa melakukan video call. Meski tak bisa bertemu langsung, akan tetapi masih bisa bertatap muka dan saling bersilahturahmi.

“Stay saja di rumah. Berlebaran bisa tetap di rumah dengan saling memaafkan menggunakan virtual. Lebih baik mencegah, ketimbang terkena Covid19 yang saat ini masih terjadi,” pungkasnya.

Author

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.